Susah Nahan Lapar saat Diet? Coba 5 Tips Ini
- pixabay
Kesehatan, VIVA Banyuwangi –Mulai program diet seringkali dihadapkan pada tantangan terbesar, yaitu rasa lapar yang tak tertahankan. Rasa ingin ngemil atau makan berlebihan bisa menggagalkan semua usaha kita untuk menurunkan berat badan.
Rasa lapar yang muncul saat diet bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya asupan nutrisi tertentu atau pola makan yang tidak teratur. Namun, dengan mengatur pola makan dan menerapkan beberapa kebiasaan sehat, rasa lapar bisa diatasi.
Nah, dalam artikel ini akan memberikan informasi bagaimana caranya kamu menahan lapar saat diet.
Tips Mengatasi Rasa Lapar saat Diet
1. Prioritaskan Protein dan Serat
Protein dan serat adalah dua nutrisi penting yang berperan kunci dalam membuat kita merasa kenyang lebih lama. Ketika kita mengonsumsi makanan yang kaya akan protein dan serat, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna dan menyerap nutrisi tersebut. Hal ini membuat kita merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk terus-menerus ngemil.
Protein berfungsi sebagai bahan bangunan untuk sel-sel tubuh dan berperan penting dalam mengatur hormon yang mengatur nafsu makan. Ketika asupan protein cukup, tubuh akan merasa lebih puas dan energi pun terjaga lebih lama. Selain itu, protein juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
Sedangkan Serat bekerja seperti spons di dalam tubuh. Serat menyerap air dan memperlambat proses pencernaan. Hal ini membuat makanan lebih lama berada di dalam perut, sehingga memberikan sensasi kenyang yang lebih lama. Serat juga membantu menjaga kestabilan gula darah, mencegah lonjakan gula darah yang dapat memicu rasa lapar.
2. Perbanyak Minum Air Mineral
Air putih memiliki peran penting dalam menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu berbagai fungsi tubuh, termasuk mengatur nafsu makan.
Seringkali, rasa haus tertukar dengan rasa lapar. Ketika merasa lapar, cobalah minum segelas air putih terlebih dahulu. Air putih membantu mengisi perut dan memberikan sensasi kenyang sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil.
Selain itu, Air membantu tubuh membakar kalori lebih efisien. Proses metabolisme yang optimal dapat membantu membakar lemak lebih cepat.
3. Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah akan meningkatkan gula darah secara perlahan dan stabil, sehingga membuat kita merasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan insulin yang dapat memicu rasa lapar.
Makanan dengan IG rendah membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ketika gula darah stabil, kita akan merasa lebih berenergi dan tidak mudah lelah. Selain itu, fluktuasi gula darah yang drastis dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan manis atau berkarbohidrat tinggi.
Contoh Makanan dengan IG Rendah diantaranya seperti, sayuran berdaun hijau, buah-buahan seperti apel, pir, dan beri, kacang-kacangan, biji-bijian utuh seperti quinoa dan barley, serta produk susu rendah lemak.
4. Makan secara Berkala
Makan secara berkala atau sering disebut dengan istilah makan kecil-kecil adalah kunci untuk menjaga stabilitas gula darah. Ketika kita makan secara teratur, tubuh akan mendapatkan asupan energi yang konsisten sehingga mencegah terjadinya lonjakan dan penurunan gula darah yang drastis. Lonjakan gula darah yang tiba-tiba dapat memicu rasa lapar yang intens dan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.
5. Kurangi Makanan Olahan
Makanan olahan seringkali mengandung banyak bahan tambahan seperti pengawet, perasa buatan, dan gula tambahan. Bahan-bahan ini tidak hanya memberikan dampak negatif pada kesehatan, tetapi juga dapat memicu nafsu makan yang berlebihan.
Selain itu, Proses pengolahan seringkali menghilangkan nutrisi penting dalam makanan, sehingga makanan olahan cenderung kurang bergizi dibandingkan makanan segar.
Nah, itulah beberapa cara mengatasi lapar saat diet. Semoga bermanfaat!