GAGAL MENGUSAI KELAS COBA TERAPKAN STARTEGI MENAGAJAR ALA KORO SENSEI DALAM ANIME ASSASSINATION CLASSROOM
- Istimewa/ VIVA Banyuwangi
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Dalam dunia pendidikan, setiap guru pasti pernah mengalami momen di mana kelas terasa seperti medan perang: siswa ribut, materi tak tersampaikan dengan baik, dan semangat belajar redup. Jika Anda sedang merasa demikian, mungkin sudah saatnya mencoba pendekatan unik dari seorang "guru" tak biasa—Koro Sensei dari anime Assassination Classroom.
Siapa Koro Sensei?
Bagi yang belum familiar, Koro Sensei adalah karakter utama dalam anime Assassination Classroom. Ia adalah makhluk mirip gurita dengan kecepatan Mach 20, yang berjanji akan menghancurkan Bumi kecuali para siswa di kelas 3-E berhasil membunuhnya sebelum tahun ajaran berakhir. Meskipun terdengar aneh, Koro Sensei justru menjadi salah satu guru paling inspiratif di dunia fiksi. Dengan metode pengajaran yang unik dan karisma luar biasa, ia berhasil mengubah siswa kelas 3-E—yang awalnya dianggap gagal—menjadi individu yang percaya diri dan berprestasi.
1. Pendekatan Personal kepada Siswa
Koro Sensei mengenali setiap muridnya secara mendalam. Ia tahu kelemahan, kekuatan, bahkan masalah pribadi mereka. Pendekatan ini lebih dari sekadar menghafal nama siswa, tetapi benar-benar memahami kepribadian, minat, dan hambatan yang dihadapi masing-masing individu. Misalnya, ketika salah satu muridnya, Nagisa Shiota, merasa tidak percaya diri, Koro Sensei hadir dengan dukungan emosional dan strategi yang sesuai. Di dunia nyata, guru bisa menerapkan hal serupa dengan melakukan sesi konseling, memahami latar belakang siswa, dan membangun komunikasi yang lebih personal.
2. Mengajar dengan Fleksibilitas dan Kreativitas
Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua siswa. Koro Sensei menggabungkan berbagai teknik belajar: visual, auditori, dan kinestetik. Ia sering menggunakan metode yang tidak konvensional, seperti simulasi langsung, permainan edukatif, atau eksperimen menarik yang melibatkan seluruh kelas. Kelas di bawah bimbingannya selalu penuh dengan tawa dan semangat belajar. Guru di dunia nyata dapat mengadopsi kreativitas ini dengan membuat materi yang lebih interaktif, seperti kuis berbasis teknologi, studi kasus, atau diskusi kelompok yang merangsang pemikiran kritis.