Apa Itu Brainrot? Ini Bahaya dan 7 Cara Mengatasinya

Ilustrasi brainrot di tempat kerja
Sumber :
  • https://pixabay.com/id/users/lukasbieri-4

Gaya Hidup, VIVA BanyuwangiPernah merasa otakmu terus-menerus dipenuhi satu hal saja, entah itu fandom, game, atau bahkan teori konspirasi di internet? Nah, kondisi ini sering disebut sebagai brainrot. Istilah ini populer di kalangan netizen untuk menggambarkan obsesi berlebihan terhadap sesuatu hingga sulit fokus pada hal lain.

Gampang! Cara Membuat Pempek Palembang dengan Cuko Mantap: Resep Lengkap!

Meskipun terdengar sepele, brainrot bisa berdampak pada produktivitas dan kesehatan mental jika tidak dikendalikan. Jangan khawatir, berikut lima cara mengatasinya agar kamu tetap bisa menikmati hobi tanpa mengorbankan keseimbangan hidup.

Asal Muasal Brainrot

Meski baru viral dalam budaya internet, istilah brainrot sebenarnya memiliki akar sejarah yang lebih panjang. Dilansir News Nation, istilah ini merujuk pada kemunduran kondisi mental atau intelektual akibat konsumsi materi secara berlebihan, terutama konten digital, yang dianggap sepele atau tidak menantang.

Resep Tahu Crispy Renyah Tahan Lama, Cocok untuk Camilan Keluarga!

Ternyata, penggunaan awal konsep serupa sudah tercatat dalam buku Walden karya Henry David Thoreau yang ditulis pada tahun 1854. Dalam bukunya, Thoreau menyebutkan bahwa masyarakat cenderung merendahkan ide-ide yang kompleks dan lebih memilih konsep yang mudah dipahami, sehingga menurunkan upaya mental serta intelektual.

Dalam perkembangannya, istilah brainrot lebih sering digunakan untuk menggambarkan penurunan kognitif atau kelelahan mental akibat paparan konten digital yang berlebihan. Menurut laporan Physician's Weekly, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi konten online secara terus-menerus dapat mengurangi kapasitas berpikir kritis dan meningkatkan kecemasan.

Bahaya Brainrot

Halaman Selanjutnya
img_title
7 Tips Mudik Bareng Toddler, Cegah Anak Rewel di Mobil!