Bangga Banget ! Film Korea Melampaui Film Asing Dalam Box Office Tahun 2024, Film Kamu Ada?
- www.koreantimes.com
Drakor, VIVA Banyuwangi –Film asing kehilangan posisi mereka di box office Korea pada tahun 2024, dengan pangsa penonton mereka turun menjadi 41,9 persen dari Januari hingga November saat film Korea melonjak menjadi 58,1 persen.
Pergeseran ini terjadi setelah tahun yang penuh tantangan bagi perfilman Korea di tahun 2023, di mana film animasi asing seperti “Elemental” dan “Suzume” menarik banyak perhatian.
Menurut laporan akhir tahun Dewan Film Korea, pendapatan kumulatif film Korea dari Januari hingga November 2024 mencapai 619 miliar won ($ 477 juta), naik 155 miliar won dari periode yang sama di tahun 2023.
Jumlah penonton juga naik menjadi 63,97 juta penonton, meningkat 16,93 juta dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, film asing mengalami penurunan tajam, dengan pendapatan turun sebesar 183 miliar won dan jumlah penonton turun 15,24 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Film-film Laris dan Cerita yang Beragam
Film-film Korea meraih kesuksesan besar di tahun 2024, dengan beberapa judul film yang melampaui 10 juta penonton: “Exhuma” (11,91 juta) dan ”The Roundup: No Way Out” (11,5 juta).
Film periode “12.12: The Day” juga mengumpulkan 13,12 juta penonton. Film-film yang lebih kecil seperti “I, the Executioner”, “Pilot”, “Escape” dan “Handsome Guys” juga melampaui titik impas mereka, yang berkontribusi pada pemulihan industri ini.
Jajaran film tahun ini menampilkan berbagai macam genre, menawarkan sesuatu untuk setiap selera. “Exhuma” menarik perhatian para penggemar ilmu gaib, ‘12.12: The Day’ menyampaikan pesan politik yang berbobot, dan film komedi seperti ‘Pilot’ dan ‘Handsome Guys’ memukau para penonton dengan humor.
Film-film seperti “Love in the Big City” mengeksplorasi tema LGBTQ+ dengan tulus, memperluas spektrum cerita dalam sinema Korea.
Menurunnya pengaruh film asing disebabkan oleh beberapa faktor. Kritikus budaya Kim Heon-sik mengatakan bahwa kualitas dan variasi film Hollywood telah menurun karena pemogokan industri. Selain itu, ketergantungan yang berlebihan pada film waralaba, yang sering terasa formula, telah membuat penonton acuh tak acuh terhadap rilis teater.
“Banyak penonton sekarang lebih suka menunggu film-film ini muncul di platform streaming daripada pergi ke bioskop,” kata Kim. Ia juga menyoroti kurangnya cerita yang relatable dan realistis di Hollywood, dengan fantasi yang mendominasi pasar. “Hollywood berjuang untuk beresonansi dengan penonton dengan cara yang membumi dan menarik secara emosional,” katanya.
Dengan sinema Korea yang merebut kembali posisinya, semua mata tertuju pada apakah momentum tahun 2024 akan berlanjut ke tahun yang baru.