Awas Bahaya! 5 Bahan Skincare Ini Tak Boleh Dicampur
- www.freepik.com
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Siapa bilang semakin banyak produk skincare yang kita gunakan, kulit akan semakin sehat? Nyatanya, tidak semua produk skincare bisa akur satu sama lain. Beberapa bahan aktif dalam produk skincare bahkan bisa saling berbenturan dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Menggabungkan bahan-bahan skincare yang tidak kompatibel bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, hingga kerusakan pada kulit. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap 6 kombinasi bahan skincare yang harus kamu hindari. Simak ulasan lengkapnya!
Komposisi Skincare yang Tidak Boleh Dicampur
Dilansir dari Everyday Health, berikut ini beberapa bahan skincare yang tidak boleh dicampur menurut beberapa dermatolog:
1. Retinoid dan AHA
Retinol dan asam alfa hidroksi (AHA) adalah dua pemain utama dalam dunia perawatan kulit anti-aging. Retinol bekerja dengan merangsang produksi kolagen dan meningkatkan pergantian sel kulit, sedangkan AHA berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan menyamarkan garis halus. Keduanya sama-sama efektif dalam memperbaiki tekstur dan tampilan kulit.
Namun, meskipun keduanya memiliki manfaat yang serupa, menggabungkan keduanya secara langsung dapat menyebabkan masalah. Ketika digunakan bersamaan, efek eksfoliasi dari retinol dan AHA dapat menjadi terlalu kuat, sehingga menyebabkan kulit menjadi merah, kering, dan iritasi.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tanpa risiko iritasi, sebaiknya gunakan retinol dan AHA secara bergantian. Misalnya, Anda bisa menggunakan AHA pada malam hari dan retinol pada pagi hari, atau mengikuti jadwal yang lebih spesifik sesuai dengan rekomendasi dokter kulit Anda.
2. Retinoid dan BHA
Masalah jerawat bukan hanya dialami remaja. Banyak orang dewasa juga mengalaminya. Untuk mengatasi tanda-tanda penuaan, Anda mungkin menggunakan retinoid sesuai saran dokter kulit. Sementara itu, salicylic acid, sejenis beta hidroksi asam (BHA), sering digunakan untuk mengatasi jerawat.
Sayangnya, menggabungkan kedua bahan ini bisa berdampak buruk pada kulit. Baik retinoid maupun asam salisilat dapat membuat kulit kering. Jika digunakan bersamaan, kulit bisa menjadi sangat kering, sehingga memicu iritasi dan justru memperparah jerawat. Kulit yang terlalu kering akan berusaha mengimbanginya dengan memproduksi lebih banyak minyak, menciptakan lingkaran setan jerawat dan kekeringan.
3. Retinoid dan Vitamin C
Kombinasi yang kurang efektif lainnya adalah retinoid dan vitamin C. vitamin C paling efektif dalam lingkungan asam, sedangkan retinoid bekerja optimal pada pH yang berbeda. Menggunakan keduanya bersamaan dapat menghambat efektivitas masing-masing. Cara terbaik adalah menggunakan keduanya pada waktu yang sesuai.
Retinoid sebaiknya diaplikasikan pada malam hari, karena dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Sementara itu, vitamin C bekerja paling baik sebagai antioksidan pada siang hari, melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi dan sinar UV.
4. Retinoid dan Benzoyl Peroxide
Retinoid dan benzoyl peroxide adalah dua bahan aktif yang sering digunakan dalam perawatan kulit. Retinoid bekerja dengan mempercepat pergantian sel kulit, sedangkan benzoyl peroxide membunuh bakteri penyebab jerawat. Meskipun keduanya memiliki mekanisme kerja yang berbeda, menggabungkannya secara sembarangan dapat menyebabkan masalah.
Benzoyl peroxide dapat mengganggu efektivitas retinoid. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya gunakan produk yang telah diformulasikan secara khusus untuk menggabungkan kedua bahan ini, seperti Epiduo Forte, atau gunakan keduanya secara terpisah dengan jeda waktu.
5. Pencuci Muka Sabun dengan Vitamin C
Vitamin C juga dikenal sebagai asam askorbat, membutuhkan tingkat keasaman di bawah 3,5 untuk dapat diserap oleh kulit, menurut tinjauan beberapa penelitian. Namun, sabun dan pembersih berbasis sabun cenderung memiliki tingkat pH yang lebih tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sabun cair yang diuji memiliki rata-rata pH 5,9, sedangkan sabun batangan memiliki rata-rata pH 10,3.
Menggunakan sabun ini bersamaan dengan produk perawatan kulit yang mengandung vitamin C dapat menghambat penyerapan vitamin C oleh kulit karena sifat basa dari sabun dapat mengganggu proses penyerapan.
Ini merupakan masalah yang serius, karena dapat mengurangi perlindungan kulit dari radikal bebas, yang menurut penelitian dapat menyebabkan penuaan dini.
Nah, itulah sekilas informasi mengenai bahan aktif skincare yang tidak boleh dicampur. Semoga bermanfaat!