Mengenal Bahasa Cia-Cia, Bahasa Daerah Sulawesi yang Menggunakan Aksara Korea

Anak SD di Pulau Buton sedang belajar Bahasa Cia-Cia
Sumber :
  • YT: @SouthChinaMorningPost

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Di tengah keberagaman bahasa dan budaya di Indonesia, terdapat sebuah fenomena unik yang patut kita soroti, penggunaan aksara Korea untuk menulis bahasa daerah. Ya, Anda tidak salah baca. Di sebuah pulau di Sulawesi Tenggara, tepatnya di wilayah Buton, terdapat sebuah komunitas yang menggunakan aksara Hangul, aksara resmi Korea, untuk menulis bahasa sehari-hari mereka. Bahasa tersebut adalah Bahasa Cia-Cia.

Berbuah Setahun Sekali, Inilah Manfaat Buah Rambutan bagi Tubuh

Bagaimana bisa aksara yang berasal dari semenanjung Korea jauh di sana digunakan oleh masyarakat di Nusantara?

Sejarah Bahasa Cia-Cia

Asal-usul pasti Bahasa Cia-Cia masih menjadi misteri bagi para peneliti dan ahli bahasa. Namun, berdasarkan penelitian linguistik, Bahasa Cia-Cia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, sama seperti bahasa Indonesia dan banyak bahasa daerah lainnya di Nusantara. Artinya, Bahasa Cia-Cia memiliki hubungan kekerabatan dengan bahasa-bahasa tersebut, yang menunjukkan adanya migrasi dan percampuran budaya di masa lampau.

Selamatkan MU dari Kekalahan, Altay Bayindir Tuai Pujian dari Para Legenda

Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari Bahasa Cia-Cia adalah penggunaan aksara Korea, atau Hangeul. Penggunaan aksara ini terbilang unik dan menarik perhatian banyak pihak. Sejarahnya dimulai pada abad ke-17 ketika masyarakat Buton, tempat Bahasa Cia-Cia dituturkan, menjalin kontak dagang yang intensif dengan pedagang-pedagang dari Korea. Kontak yang erat ini memungkinkan masyarakat Buton untuk mengenal dan mempelajari aksara Hangul.

Melihat kesederhanaan dan sistematisnya aksara Hangul, masyarakat Buton kemudian memutuskan untuk mengadaptasi aksara tersebut untuk menulis bahasa mereka. Keputusan ini diambil karena Bahasa Cia-Cia sebelumnya tidak memiliki sistem penulisan yang baku. Dengan menggunakan aksara Hangul, masyarakat Buton berharap dapat melestarikan bahasa mereka dan mempermudah proses pembelajaran bagi generasi muda.

Apakah Masih ada yang Menggunakan Bahasa Cia-Cia?

Bikin Salad Hokben Sendiri, Rasanya Mirip Banget Tanpa Perlu Keluar Rumah!

Bahasa Cia-Cia dengan keunikannya menggunakan aksara Korea, masih digunakan oleh sebagian masyarakat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Meskipun penggunaan bahasa ini semakin terbatas seiring dengan perkembangan zaman dan globalisasi, namun masih ada beberapa komunitas yang mempertahankan dan melestarikan Bahasa Cia-Cia.

Komunitas Penutur Bahasa Cia-Cia umumnya dapat ditemukan di:

Halaman Selanjutnya
img_title