Feses Pucat dan Kulit Gatal: Gejala Penyakit Kuning yang Harus Anda Waspadai

Ilustrasi Kulit Gatal -
Sumber :
  • Pexels cottonbro studio

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Penyakit kuning, ditandai dengan perubahan warna kulit dan mata menjadi kekuningan, sering kali menjadi tanda adanya gangguan serius dalam tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bilirubin dalam darah akibat gangguan pada hati atau saluran empedu. Meski sering dianggap sepele, penyakit kuning bisa menjadi peringatan dini dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Baper Nasional! 5 Drama Korea 2025 yang Lagi Hits dan Dibahas di Mana-mana, Terbaru Ada Motel California

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab utama penyakit kuning, gejala yang harus diwaspadai, dan langkah-langkah untuk mencegah komplikasi yang lebih berat.

Apa Itu Penyakit Kuning?

Penyakit kuning terjadi ketika proses normal pengolahan bilirubin di tubuh terganggu. Bilirubin adalah zat yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah dan biasanya diolah di hati sebelum dikeluarkan melalui feses. Gangguan pada organ atau sistem yang terlibat dalam proses ini dapat memicu penumpukan bilirubin, menyebabkan kulit dan mata berwarna kuning.

Penyebab Utama Penyakit Kuning

Bosan Dengan Cake Ulang Tahun? Ini Alternatif Penggantinya, Unik dan Tak Terlupakan

Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang sering ditandai dengan penyakit kuning:

1. Penyakit Hati

Gangguan hati seperti hepatitis dan sirosis sering menjadi penyebab utama penyakit kuning. Ketika fungsi hati terganggu, bilirubin tidak dapat diolah dengan baik.

Mengenal Keunikan Kesenian dan Kebudayaan Kota Madiun

Gejala tambahan: Feses pucat, urin berwarna gelap, dan perut bengkak.

Risiko: Jika tidak ditangani, dapat berkembang menjadi gagal hati.

2. Kanker Pankreas

Penyakit kuning bisa menjadi tanda awal kanker pankreas, terutama jika kanker tersebut memengaruhi saluran empedu.

Tindakan penting: Deteksi dini sangat krusial karena kanker pankreas sering sulit didiagnosis pada tahap awal.

3. Penyumbatan Saluran Empedu

Gallstone (batu empedu) atau infeksi dapat menyumbat saluran empedu, menyebabkan bilirubin menumpuk dalam tubuh.

Komplikasi: Infeksi berat atau kerusakan hati jika tidak segera diatasi.

4. Anemia Hemolitik

Pada anemia hemolitik, sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang bisa digantikan oleh tubuh.

Efek: Hati kewalahan mengolah bilirubin berlebih, memicu gejala penyakit kuning.

5. Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir sering mengalami penyakit kuning karena hati mereka belum sepenuhnya berkembang.

Bahaya: Jika kadar bilirubin terlalu tinggi, bisa menyebabkan kerusakan otak permanen (kernikterus).

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Penyakit kuning sering disertai dengan gejala lain yang memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan tubuh, seperti:

Feses pucat: Menunjukkan masalah pada pembuangan bilirubin.

Urin gelap: Menandakan peningkatan kadar bilirubin dalam darah.

Kulit gatal: Disebabkan oleh penumpukan zat empedu.

Kelelahan ekstrem: Bisa menjadi tanda kerusakan hati atau anemia.

Langkah Pencegahan dan Perawatan

Untuk mencegah komplikasi serius akibat penyakit kuning, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

Jaga Kesehatan Hati: Batasi konsumsi alkohol dan perbanyak makanan sehat seperti sayuran hijau, buah-buahan, serta protein rendah lemak.

Vaksinasi: Lindungi hati dengan mendapatkan vaksin hepatitis A dan B sesuai anjuran.

Deteksi Dini: Segera periksakan diri ke dokter jika muncul gejala seperti kulit menguning atau feses berubah warna.

Perubahan Gaya Hidup: Kurangi makanan berlemak dan tinggi gula, serta rutin olahraga untuk mendukung fungsi hati dan berat badan ideal.

Penyakit kuning adalah alarm tubuh yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami penyebab dan gejalanya, kita dapat mengambil langkah tepat untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Jaga kesehatan hati, dan perhatikan tanda-tanda tubuh Anda mulai sekarang!