7 Macam Nutrisi untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Otak Anak

Ilustrasi Makan - Makanan Bernutrisi
Sumber :
  • Pexels

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Makanan adalah faktor terpenting dalam proses tumbuh kembang seorang anak, apalagi berkaitan dengan kecerdasan otak. Kecerdasan otak akan mempengaruhi bagaimana proses penerimaan segala informasi terhadap si kecil, sehingga diperlukan asupan makanan yang bernutrisi dan bergizi secara lengkap. Tentu bunda yang harus memperhatikan apapun makanan yang masuk pada anak Anda.

Cara Melupakan Kenangan Pahit Yang Terus Menghantui Diri

Mengoptimalkan kecerdasan pada anak adalah investasi masa depan. Maka dari itu, harus menyajikan kreasi menu yang memiliki kandungan mulai dari omega 3, omega 6, seng, zat besi, hingga vitamin B komples. Untuk lebih lanjut simak ulasannya berikut ini  

7 Nutrisi Penting untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Otak Anak

Proses tumbuh kembang seorang anak adalah hal yang wajib diperhatikan oleh setiap orang tua. Caranya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi dengan menyajikan menu makanan yang mengadung gizi tinggi, sehingga kecerdasan otak pada anak akan tumbuh secara optimal. Lalu apa saja nutrisi yang harus dipenuhi ? Berikut penjelasannya untuk Anda:

1. Protein

Ingin Berbisnis? Ini 6 Cara Memulai Usaha dengan Modal Terbatas!

Protein merupakan jenis nutrisi yang wajib dalam menu harian anak. Protein ini memiliki peran penting untuk mengoptimalkan kemampuan fungsi kognitif pada anak. Makanan yang memiliki sumber nutrisi protein tinggi adalah daging tanpa lemak, telur, makanan laut, kacang - kacangan serta susu.

2. Omega 3 dan Omega 6 

Omega -3 dan Omega-6 adalah dua jenis asam lemak yang dibutuhkan dalam membangun fungsi kognitif anak sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan belajar , menaikkan daya ingat tinggi serta akan meningkatkan konsentrasi si kecil. Pada omega 3 yang dikonsumsi akan mengubah menjadi DHA yakni asam lemak yang berfungsi untuk meningkatkan perkembangan otak anak dengan bantuan enzim delta-4-desaturase. 

Dijamin Good Vibes! Ini 7 Tanaman Hias dalam Rumah

Sedangkan omega -6 adalah asam lemak esensial yang berfungsi untuk perkembangan fungsi pada otak anak. Selain itu, omega 6 juga dapat membantu pertumbuhan rambut serta kulit, dapat menjaga kesehatan tulang, dan mampu mengoptimalkan sistem metabolisme tubuh. Maka dari itu, penting untuk orang tua menyajikan makanan seperti tuna, susu, salmon, sarden serta kacang – kacangan akan memberikan efek baik untuk investasi pada anak. 

3. Zat Besi  

Agar kecerdasan otak tumbuh secara optimal, maka perlu memenuhi kebutuhan nutrisi salah satunya adalah zat besi. Zat besi adalah jenis mineral yang dibutuhkan untuk menunjang produksi sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke dalam sel, organ serta jaringan tubuh. 

Jika anak kekurangan zet besi saat dibawah 2 tahun akan beresiko mengalami penghambatan dalam fungsi otak. Sehingga jika terpenuhi akan berpengaruh pada prestasi akademik kedepannya.  Makanan yang mengandung zat besi adalah tahu, sayuran hijau, kacang -kacangan, telur, ikan, daging

Zat besi dapat diperoleh, baik melalui makanan nabati maupun hewani. Adapun makanan sumber zat besi nabati adalah tahu, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Sementara makanan yang merupakan sumber zat besi hewani adalah telur, ikan, hati, dan daging merah.

4. Seng 

Seng merupakan nutrisi yang wajib juga untuk menunjang kecerdasan otak pada anak, sehingga mineral ini tidak boleh terlewatkan. Adapun jenis makanan yang mengandung seng tinggi adalah kacang – kacangan, ikan, susu, serta daging tanpa lemak.

5. Vitamin B6 dan Vitamin B12

Vitamin B6 merupakan jenis makronutein yang didapat dari makanan sehat seperti telur, pisang, susu dan sereal,  karena sifatnya tidak dapat diprodeksi secara alami. Sedangkan, Vitamin B12 adalah kobalamin yang mempunyai fungsi dalam mengoptimalkan perkembangan fungsi dan mempercepat sel saraf dalam menghantarkan impuls. Vitamin B12 juga memiliki fung untuk membantu produksi genetic tubuh seperti DNA dan RNA. Fungsi pada vitamin B12 juga dibutuhkan dalam proses pembentukan sel darah merah sehingga akan mengurangi resiko anemia pada si kecil.