Soeharto Ternyata Pernah Berminat Menjadi Seorang Supir Taksi
- IG @jejaksoeharto
Sejarah, VIVA Banyuwangi –Soeharto merupakan presiden dengan masa jabatan terlama di Indonesia.
Soeharto yang merupakan pengganti Soekarno sebagai presiden kedua RI ini merupakan seorang tentara yang ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Sebelum menjadi seorang Presiden, berbagai jabatan penting di dalam pemerintahan pernah disandangnya, mulai dari Menteri Pertahanan, Wakil Perdana Menteri, hingga Ketua Presidium Kabinet (setara dengan Perdana Menteri).
Walaupun memiliki berbagai jabatan mentereng baik di karier militer maupun politik, pria yang dijuluki sebagai Smilling General ini rupanya pernah ingin berhenti dari tugasnya sebagai tentara dan memilih pekerjaan lain untuk menyambung hidupnya dan keluarganya.
Dikutip dari buku 'Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya', dijelaskan bahwa pada tahun 1963 situasi politik di Indonesia kala itu sedang tidak baik.
Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad, melihat bahwa kekisruhan politik di Indonesia yang terjadi saat itu terjadi akibat ulah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Soeharto yang merasa risau dengan keadaan tersebut mencoba semampunya untuk membantu meredakan situasi tersebut, namun dia merasa seperti seolah-olah apa yang dilakukannya tersebut seakan sia-sia.
Hal itulah yang disebut menjadi penyebab Soeharto ingin berhenti dari kedinasannya sebagai tentara dan memilih untuk berganti profesi sebagai supir taksi atau petani.
"Keadaan memang menekan sementara suasana terasa pengap. Sampai-sampai pada suatu ketika saya berpikir selintas untuk berhenti saja dari kedinasan dan pindah tempat kerja, menjadi supir taksi atau menjadi petani," ujarnya.
"Dalam setengah gurau, pernah saya ceritakan pikiran selintas ini kepada teman. Tetapi sahabat saya itu cuma menyambung senyum saya dengan tertawa, lalu membelokkan percakapan kami kepada soal-soal yang ringan," ujar Soeharto seperti tertulis dalam buku 'Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya'.
Namun, pada akhirnya Soeharto pun mengurungkan niatnya tersebut dan tetap meneruskan profesinya sebagai seorang tentara.
Seperti yang sudah diketahui, bahwa profesinya tersebutlah yang kemudian membawanya ke tampuk kekuasaan sebagai orang nomor satu di Indonesia