Perbedaan Kopi Arabika Vs Robusta, Mana yang Sesuai Seleramu?

Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta
Sumber :
  • www.freepik.com

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Pernah terpikir kalau kopi itu ternyata bagian dari keluarga besar tanaman berbunga yang namanya Rubiaceae? Keluarga ini punya banyak sekali anggota, lebih dari 500 jenis dan 6.000 spesies! Nah, salah satu anggota keluarganya yang kita kenal banget adalah tanaman kopi (Coffea). Meskipun banyak tanaman di keluarga ini yang juga menghasilkan biji, kopi yang kita minum sehari-hari biasanya cuma dari dua jenis, yaitu Arabika dan Robusta. Yuk, kita bahas apa bedanya biji kopi Arabika dan Robusta!

Asal-usul dan Karakteristik

Arabika

7 Pakaian Pria yang Wajib Ada di Dalam Lemari untuk Amankan Outfit Harianmu

Asal-usul kopi Arabika dapat ditelusuri hingga ke Ethiopia. Tumbuhan kopi ini cenderung tumbuh di dataran tinggi dengan iklim yang lebih sejuk. Biji kopi Arabika memiliki bentuk yang lebih lonjong dan menghasilkan rasa yang lebih kompleks, seperti buah-buahan, cokelat, atau bunga. Kandungan kafeinnya lebih rendah dibandingkan Robusta, sehingga rasanya lebih lembut dan cenderung asam.

Robusta

Kopi Robusta berasal dari Kongo. Tanaman ini lebih mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim dan dapat tumbuh di dataran rendah. Biji kopi Robusta berbentuk lebih bulat dan menghasilkan rasa yang lebih kuat, pahit, dan sedikit bersantan. Kandungan kafeinnya lebih tinggi, sehingga memberikan efek lebih berenergi.

Arabica Vs Robusta

Mulai Self-Improvement: Langkah Kecil Menuju Versi Terbaik Diri Sendiri dan Hidup Seimbang!

Kopi Arabika dan Robusta berasal dari spesies yang berbeda dalam keluarga tanaman yang sama. Arabika memiliki dua varietas utama, Typica dan Bourbon. Sedangkan dalam jenis Canephora, yang kita konsumsi adalah varietas yang disebut Robusta. Oleh karena itu, istilah "Robusta" umumnya digunakan untuk menyebut seluruh varietas kopi ini.

Meskipun berasal dari keluarga yang sama, kedua jenis ini memiliki karakteristik yang berbeda, terutama dalam hal rasa dan sifat biji kopi. Perlu diingat bahwa bahkan dalam satu varietas kopi, kualitas dan rasa dapat sangat bervariasi. Faktor-faktor seperti kondisi pertumbuhan yang dan metode pengolahan dapat mempengaruhi profil rasa kopi yang dihasilkan.

Teh Tawar vs Teh Manis: Mana yang Lebih Sehat?

Sebagai contoh, kopi Kona, meskipun berasal dari varietas Arabika, memiliki karakteristik unik karena ditanam secara eksklusif di wilayah Kona, Hawaii. Kondisi lingkungan spesifik di Kona memberikan kualitas unik pada biji kopi yang tidak dapat diperoleh jika ditanam di tempat lain. Hal serupa juga berlaku untuk perbedaan antara biji Arabika dan Robusta. Kondisi pertumbuhan dan faktor lingkungan seperti tanah, iklim, dan ketinggian dapat secara signifikan mempengaruhi rasa dan kualitas kopi.

Biji Kopi Arabika

Meskipun mengandung kafein lebih rendah dibandingkan Robusta, biji kopi Arabika umumnya dianggap memiliki rasa yang lebih unggul. Arabika cenderung memiliki rasa yang lebih lembut, manis, dengan aroma cokelat dan gula. Seringkali juga terdapat sentuhan rasa buah-buahan atau berry. Sebaliknya, Robusta memiliki rasa yang lebih kuat, lebih tajam, dan lebih pahit, dengan sedikit rasa seperti karet atau gandum.

Menurut Organisasi Kopi Internasional, lebih dari 60% produksi kopi dunia berasal dari tanaman Arabika. Jenis inilah yang menjadi awal mula kisah kopi di Ethiopia, dan masih tumbuh paling baik di dataran tinggi. Mekar dengan indah, bunga Arabika muncul setelah beberapa tahun dan menghasilkan buah berbentuk elips, di dalamnya terdapat dua biji pipih yang dikenal sebagai biji kopi.

Semak Arabika dapat tumbuh hingga 5 meter, tetapi biasanya dipangkas hingga sekitar 2 meter agar lebih mudah dibudidayakan secara komersial. Arabika memiliki dua set kromosom, sehingga mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini berarti spesiesnya umumnya tetap stabil karena penyerbukan silang kurang mungkin terjadi.

Biji Kopi Robusta

Robusta, sering disebut sebagai saudara dekat dari Arabika, merupakan varietas paling umum dari Coffea Canephora. Meskipun rasa Robusta dianggap kurang halus, kopi ini banyak digunakan dalam campuran espresso karena dikenal menghasilkan crema (lapisan krim di atas espresso) yang lebih baik daripada Arabika. Tanaman Robusta lebih kuat, lebih tahan penyakit, dan menghasilkan hasil panen yang lebih tinggi. Selain itu, kandungan kafeinnya juga lebih tinggi!

Diperkirakan bahwa kandungan kafein Robusta yang lebih tinggi, bersama dengan asam klorogenatnya (antioksidan alami), merupakan hasil dari mekanisme pertahanan diri tanaman dalam melawan hama dan penyakit.

Pada tingkat rendah, asam klorogenat dianggap sebagai bagian penting dari profil rasa kopi. Namun, Robusta mengandung asam ini dalam jumlah yang lebih tinggi, dan produk oksidasi yang dihasilkan oleh asam-asam ini terkadang dapat menimbulkan rasa yang tidak diinginkan, yang berpotensi mengurangi kualitas kopi.

Mana yang Lebih Baik? Arabika atau Robusta?

Arabika atau Robusta, seringkali menjadi perdebatan di kalangan penikmat kopi. Jawabannya sebenarnya tidak mutlak, karena preferensi rasa setiap individu sangatlah subjektif. Namun, kita dapat melihat perbedaan keduanya dari beberapa aspek:

Rasa

Bagi mereka yang menyukai rasa kopi yang halus, kompleks, dengan sedikit keasaman dan aroma buah-buahan, Arabika adalah pilihan yang tepat. Kopi Arabika seringkali digambarkan memiliki rasa yang lebih "berkelas" dan cocok untuk dinikmati secara perlahan.

Di sisi lain, jika Anda menyukai rasa yang lebih kuat, pahit, dan berkafein tinggi, Robusta bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai. Kopi Robusta sering digunakan dalam espresso dan minuman kopi berbasis susu karena kemampuannya menghasilkan crema yang kaya.

Harga

Umumnya, kopi Arabika memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan Robusta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kesulitan budidaya, hasil panen yang lebih rendah, serta permintaan pasar yang tinggi terhadap kopi Arabika berkualitas.

Penggunaan

Kopi Arabika sering digunakan untuk membuat kopi filter, kopi tubruk, atau minuman kopi spesial lainnya yang menonjolkan rasa aslinya. Sementara itu, kopi Robusta lebih sering digunakan sebagai campuran (blend) dalam espresso, kopi instan, atau minuman kopi berkafein tinggi.

Kesehatan

Baik Arabika maupun Robusta memiliki kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, kandungan kafein yang lebih tinggi pada Robusta dapat memicu kecemasan dan insomnia pada beberapa orang. Oleh karena itu, bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, Arabika mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.

Baik kopi Arabika maupun Robusta memiliki keunikan dan penggemarnya masing-masing. Dengan memahami perbedaan keduanya dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi rasa kopi, kamu dapat memilih kopi yang paling sesuai dengan selera dan kebutuhanmu. Selamat menikmati!