Perbedaan Set, Repetisi, dan Train to Failure dalam Gym, Sudah Tahu?
- Pexels: Tima Miroshnichenko
Namun, jika tujuannya adalah meningkatkan daya tahan otot, jumlah repetisi bisa ditingkatkan hingga 20-30 kali. Perlu diingat bahwa jumlah repetisi umumnya berbanding terbalik dengan berat beban—semakin berat beban yang diangkat, semakin sedikit repetisi yang bisa dilakukan.
Train to Failure
Train to failure adalah teknik di mana seseorang terus melakukan repetisi hingga tidak lagi mampu menyelesaikan satu repetisi pun dengan bentuk yang benar. Teknik ini bertujuan untuk memaksimalkan kelelahan otot dan mendorong pertumbuhan otot lebih jauh.
Berdasarkan penelitian, meskipun metode ini efektif dalam meningkatkan kekuatan dan massa otot, sebaiknya tidak dilakukan di setiap sesi latihan karena dapat meningkatkan risiko overtraining dan cedera. Teknik ini lebih cocok diterapkan sesekali atau di akhir sesi latihan tertentu untuk mendapatkan hasil maksimal.
Memahami perbedaan antara set, repetisi, dan train to failure sangat penting bagi siapa pun yang ingin mencapai tujuan kebugaran mereka. Repetisi memberikan dasar dalam melakukan suatu gerakan, sementara set membantu mengatur pola latihan secara keseluruhan.
Di sisi lain, train to failure menawarkan pendekatan yang lebih intensif untuk menguji batas kemampuan otot. Mengombinasikan ketiga elemen ini dapat membantu menyusun program latihan yang lebih efektif sesuai dengan tujuan pribadi masing-masing.