Meningkatnya Kasus Cuci Darah pada Anak: Apa Penyebabnya?
- https://unair.ac.id/waspadai-kelainan-irama-jantung-pada-pasien-gagal-ginjal-kronis/
Kemudian, limbah dari darah akan dikeluarkan melalui proses pembuangan dalam mesin dialisis. Sementara itu, darah yang telah disaring tetap berada di dalam filter dan akan dialirkan kembali ke tubuh pasien.
Setiap sesi hemodialisis berlangsung sekitar 4 jam dan harus dilakukan secara rutin, minimal dua hingga tiga kali seminggu. Layanan ini dapat diperoleh di rumah sakit atau klinik khusus cuci darah.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan bahwa jumlah kasus diabetes pada anak telah meningkat 70 persen sejak 2010 hingga 2023.
Perubahan dalam pola hidup yang berdampak pada kesehatan ginjal anak meliputi kebiasaan makan yang tidak sehat, terutama konsumsi garam tinggi dan makanan olahan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan pola makan yang sehat, beraktivitas secara cukup, dan menghindari paparan yang berbahaya demi menjaga kesehatan ginjal anak.
Peran orang tua juga sangat memberikan pengaruh besar dalam upaya pencegahan. Dengan memastikan bahwa anak-anak mengonsumsi makanan yang bergizi, rendah garam, dan menghindari makanan olahan agar kesehatan ginjal mereka tetap terjaga.
Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan pencegahan sejak dini, kita dapat membantu anak-anak untuk memiliki ginjal yang sehat, sekaligus mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius di masa depan.