Apakah Pola Makan Mempengaruhi Timbulnya Jerawat? Ini Faktanya!
- www.freepik.com/@benzoix
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Jerawat adalah masalah kulit yang tak hanya menghantui remaja, tapi juga orang dewasa. Berbagai faktor disebut-sebut sebagai penyebabnya, dan salah satu yang paling sering diperbincangkan adalah pola makan. Tapi, benarkah makanan yang kita konsumsi punya andil besar dalam memicu jerawat di usia dewasa?
Pertanyaan ini seringkali menjadi perdebatan tanpa akhir. Ada yang percaya bahwa makanan tertentu seperti cokelat atau makanan berminyak adalah biang keladi jerawat, sementara yang lain merasa tidak ada hubungan antara makanan dan kondisi kulit mereka. Lalu, bagaimana faktanya?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan merujuk pada penelitian dan informasi terbaru dari sumber terpercaya, yaitu Harvard Health Publishing. Kita akan membahas mengenai kaitan antara pola makan dan jerawat pada orang dewasa. simak terus artikel ini!
Benarkah Pola Makan dapat Mempengaruhi Jerawat?
Menurut Robert H. Shmerling, seorang dokter dan editor senior di Harvard Health Publishing, nasihat tentang jerawat yang ia terima saat remaja seperti, disarankan untuk menghindari makanan berminyak dan cokelat karena dipercaya dapat memicu timbulnya jerawat dan memperburuk kondisi yang sudah ada. Selain itu, ia juga disarankan untuk sering mencuci wajah dan mencoba pengobatan topikal yang dijual bebas, seperti produk yang mengandung benzoyl peroxide atau asam salisilat.
Namun, ketika ia memasuki sekolah kedokteran, informasi yang ia terima mengenai jerawat mengalami perubahan. Ia mengetahui bahwa anggapan tentang adanya hubungan antara diet dan jerawat ternyata dianggap sebagai mitos. Artinya, makanan yang dikonsumsi dianggap hanya sedikit berpengaruh terhadap kondisi jerawat seseorang.
Meskipun demikian, sebuah penelitian terbaru kemudian mengubah pandangan ini. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa diet mungkin saja berkontribusi terhadap timbulnya jerawat, setidaknya pada orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa anggapan bahwa makanan tidak berpengaruh pada jerawat mungkin tidak sepenuhnya benar, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara diet dan jerawat secara lebih baik.
Mengapa jerawat bisa berkembang?
Bagi banyak orang memikirkan tentang jerawat masa remaja adalah pengalaman yang tidak menyenangkan. Namun, penting untuk memahami mengapa jerawat bisa berkembang sejak awal.
Jerawat diduga berkembang karena kombinasi beberapa faktor, yaitu:
· Produksi minyak berlebih di kulit,
· Pori-pori kulit yang tersumbat
· Bakteri di kulit
· Peradangan.
Perubahan hormonal yang terjadi selama pubertas, atau dengan kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik dan siklus menstruasi dapat memiliki dampak besar pada jerawat, karena keduanya memengaruhi produksi minyak di kulit.
Beberapa obat dapat menyebabkan jerawat (terutama steroid dan lithium), dan produk rambut, riasan, serta produk lain yang kita gunakan pada kulit dapat berkontribusi pada pori-pori yang tersumbat. Faktor genetik, polusi, merokok, dan stres juga diduga sebagai penyebab atau kontributor jerawat.
Dan kemudian tetap ada kemungkinan bahwa pola makan penting. Makanan tertentu dapat memicu peradangan di seluruh tubuh, dan ada kemungkinan ini memicu wabah jerawat. Selain itu, pola makan dapat memengaruhi hormon yang pada gilirannya dapat memperburuk jerawat.
Misalnya, susu dan makanan dengan kandungan gula tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin, mengubah hormon lain yang dapat memengaruhi kulit. Beberapa penelitian telah mengaitkan susu dan protein whey dengan jerawat.
Terlepas dari kemungkinan tersebut, tidak ada konsensus bahwa mengubah pola makan adalah cara efektif untuk mengatasi jerawat.
Penelitian Terbaru tentang Hubungan antara Pola Makan dan Jerawat
Riset terbaru dari JAMA Dermatology meneliti kaitan antara pola makan dan jerawat pada orang dewasa. Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari survei pola makan 24 jam terhadap lebih dari 24.000 orang dewasa dengan usia rata-rata 57 tahun.
Para peserta penelitian dikelompokkan menjadi tiga kategori: mereka yang sedang berjerawat, mereka yang pernah berjerawat tetapi sekarang tidak, dan mereka yang tidak pernah mengalami jerawat sama sekali.
Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara risiko jerawat dengan konsumsi makanan tertentu. Orang dewasa yang saat ini mengalami jerawat cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak termasuk susu dan daging, makanan dan minuman manis, serta kombinasi makanan tinggi lemak dan tinggi gula. Dibandingkan dengan kelompok yang tidak pernah berjerawat, peserta yang sedang berjerawat 54% lebih mungkin mengikuti pola makan seperti ini.
Singkatnya, penelitian ini memberikan bukti bahwa pola makan yang didominasi makanan tinggi lemak dan gula dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat pada orang dewasa.
Nah, itulah informasi mengenai hubungan antara pola makan dan jerawat.
Ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan dan perawatan kulit? Jangan lewatkan artikel-artikel menarik lainnya di Viva Banyuwangi.com