Alternatif Pengganti Gaw LPG, Ini Opsi Memasak Masa Depan

Ilustrasi sebuah kompor yang memerlukan energi berupa gas.
Sumber :
  • freepik: @ededchenine

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Di tengah hiruk pikuk kesulitan gas LPG, mencari alternatif pengganti gas menjadi semakin relevan. Pengganti gas LPG tentu merupakan hal yang mungkin dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

TERUNGKAP! Lukisan Misterius Berusia 51.000 Tahun di Indonesia Bikin Dunia Gempar!

Melansir NY Times, berikut ini alternatif pengganti gas LPG.

Kompoe Induksi: Presisi dan Kecepatan dalam Genggaman

Apakah Pola Makan Mempengaruhi Timbulnya Jerawat? Ini Faktanya!

Kompor induksi memanfaatkan gelombang magnetik untuk menghasilkan panas. Keunggulannya terletak pada kecepatan dan ketepatan pengaturan suhu. 

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua peralatan masak kompatibel dengan kompor induksi. Hanya panci berbahan magnetik seperti cast iron dan stainless steel yang dapat digunakan.

Nugget Ayam Homemade 1 Menit Jadi: Lezat, Praktis, dan Sehat!

Meskipun harganya cenderung lebih tinggi, kompor induksi menawarkan fleksibilitas karena beberapa modelnya bersifat portabel. Selain itu, proses pemanasan dan pendinginan yang cepat menjadi nilai tambah tersendiri.

Listrik: Pilihan yang Lebih Terjangkau

Kompor listrik, yang mengandalkan perpindahan panas dari kumparan panas (biasanya terletak di bawah permukaan kaca halus) ke peralatan masak, merupakan opsi yang lebih mudah ditemukan dan harganya relatif lebih terjangkau dibandingkan kompor induksi.

Menariknya, baik kompor listrik maupun induksi dapat dioperasikan menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga angin dan matahari. Aebuah langkah progresif menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Kendati demikian, harga kompor gas biasanya lebih murah. Konversi ke alternatif lain kemungkinan akan memerlukan kunjungan teknisi listrik, dan mungkin juga tukang ledeng.  Pertimbangan yang matang perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk beralih.

Alternatif pengganti gas LPG menjadi hal yang dibicarakan karena kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang penjualan gas LPG di pengecer. Masyarakat dihimbau untuk membeli gas LPG ke agen-agen gas saja.

Naas, kebijakan ini membuat membludaknya antrean masyarakat di berbagai daerah. Pembelian gas LPG jadi memakan waktu yang cukup lama.

Hingga akhirnya, Presiden Prabowo memberikan titah untuk perizinan kembali penjualan dan pembelian gas LPG di pengecer.