YONO, Tren dari Jepang, Adaptasi Prinsip Hidup Minimalis Danshari dan Gomari

Tren YONO yang mulai diminati Generasi Z dibanding tren YOLO
Sumber :
  • https://gopay.co.id/blog/yolo-vs-yono

Dengan keresahan yang ada akan konsep YOLO dan FOMO, Akhirnya Generasi Z mulai meninggalkan konsep YOLO dan beralih pada konsep hidup yang mengedepankan kesederhanaan, minimalis dan keberlanjutan. Konsep yang cocok dengan ini adalah Konsep YONO (You Only Need One).

Manfaat Minyak Kelapa untuk Kulit dan Rambut, Rahasia Kecantikan Alami Dari Rumah

Gaya hidup YONO berakar dari konsep minimalisme yang populer di Jepang, seperti Danshari dan Gonmari. Danshari, yang dipopulerkan oleh Hideko Yamashita, menekankan pentingnya melepaskan barang yang tidak diperlukan untuk mencapai ketenangan batin.

Sementara Gonmari (Marie Kondo), mengajarkan pentingnya memilah barang berdasarkan apakah benda tersebut ‘memercikkan kegembiraan’ (spark joy).

4 Tips Ampuh Atasi Kaki Pecah-Pecah, Kaki Mulus di Hari Raya

Selain popular di Jepang, Konsep YONO juga popular di Kalangan Masyarakat Korea Selatan, dimulai dari tren 10.000 won challenge, dimana masyarakat hanya diberi 10.000 won perhari untuk menjalani hidup. Menunjukkan bagaimana seseorang bisa menjalani hidupnya dengan anggaran terbatas tanpa kehilangan kebahagiaannya.

YONO menawarkan solusi dengan mengadopsi gaya hidup minimalis namun tetap bisa stylish dan memiliki fokus pada nilai dan tujuan jangka panjang. Hal ini sejalan dengan kondisi ekonomi global yang sedang dihadapi tantangan kenaikan harga, suku bunga, dan inflasi. 

Tips Menjalani Tren YONO

7 Jurus Ampuh Basmi Tuntas Cacing di Kamar Mandi Selamanya!

1.     YONO juga mengedepankan konsumsi yang bijak. Filosofi YONO berfokus pada kebutuhan esensial dan menekan pembelian barang-barang yang tidak perlu. Misalnya, daripada membeli pakaian murah yang mudah rusak, pengikut YONO akan memilih pakaian berkualitas tinggi yang tahan lama.

Halaman Selanjutnya
img_title