Pernyataan Kepala BGN Sebab Timnas Indonesia Sulit Menang Karena Masalah Gizi Dan Latar Belakang Pemain?

Momen Wawancara Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana
Sumber :
  • https://www.tvonenews.com/berita/nasional/314247-kepala-bgn-timnas-indonesia-susah-menang-karena-gizinya-tak-bagus-dan-dari-kampung?page=all

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, baru-baru ini mengungkapkan alasan mengapa Timnas Indonesia sering kesulitan meraih kemenangan di lapangan. Menurutnya, kualitas gizi pemain sangat berpengaruh terhadap performa mereka. “Enggak heran kalau PSSI sulit menang. Kenapa? Karena banyak pemain yang gizinya nggak bagus dan banyak berasal dari daerah yang kurang nutrisi,” kata Dadan di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Sabtu (22/3/2025).

5 Cara Efektif Mengusir Cicak dari Rumah Anda

Namun, dia juga memberi catatan positif bahwa kualitas pemain Indonesia sudah mulai membaik, terutama karena ada sekitar 17 pemain yang dinaturalisasi dan mendapatkan asupan gizi yang baik di negara asal mereka seperti Belanda. Dadan menekankan bahwa olahraga bukan cuma soal latihan, tapi juga soal kecerdasan dalam bermain dan kemampuan membaca taktik lawan.

Untuk mengatasi masalah ini, BGN meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka ingin memastikan bahwa bayi, balita, dan anak sekolah dari usia SD hingga SMA mendapatkan gizi yang cukup agar bisa tumbuh maksimal dan menjadi tenaga kerja yang berkualitas dalam 20 tahun ke depan.

Benarkah Kucing Bisa Tersenyum?

Saat ini, Indonesia menghadapi situasi demografis yang cukup krusial. Dengan angka kelahiran rata-rata 6 anak per menit, atau sekitar 3 juta per tahun, total populasi Indonesia sudah mencapai 280 juta jiwa. Diperkirakan, pada tahun 2045, jumlahnya bisa meningkat jadi 324 juta. Sebagian besar pertumbuhan penduduk ini berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin.

Dadan menjelaskan bahwa dari 100 keluarga miskin, mayoritas memiliki anak tiga atau dua. “Ini adalah sumber pertumbuhan penduduk yang nggak pernah berhenti, jadi kita perlu membantu dengan intervensi seperti program Makan Bergizi Gratis,” jelasnya. Dia juga menyoroti bahwa 60 persen dari kelompok ini nggak pernah merasakan gizi seimbang di makanan mereka. Kebanyakan dari mereka hanya cukup makan nasi dan makanan lainnya yang kaya karbohidrat.

5 Drakor yang Menembus Batas Imajinasi

“Kalau ada 100 orang dari keluarga kelas atas, hanya 16 yang punya anak, dan di kalangan kelas menengah pun ada yang mayoritas cuma punya satu anak,” tambah Dadan.

Pesan ini jadi pengingat bahwa kesehatan dan gizi sangat penting bukan hanya untuk prestasi olahraga, tapi juga untuk masa depan bangsa. Desakan untuk perubahan dan intervensi gizi harus segera dilakukan agar generasi mendatang bisa memiliki potensi yang lebih baik!