Nyari Bahagia Kok Susah? Mungkin 5 Rahasia Sederhana Ini Sering Anda Lewatkan!
- Freepik: yanalya
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Semua orang di dunia ini pasti pengen bahagia, ya kan? Rasanya itu tujuan akhir dari segala usaha kita. Kita mati-matian kerja, kumpulin harta, kejar prestasi, liburan ke sana kemari, seringkali dengan harapan semua itu bakal bikin kita hidup bahagia. Tapi, aneh nggak sih, kadang meskipun udah punya banyak hal atau mencapai banyak target, kok hati masih terasa hampa atau kebahagiaan itu kayak cuma mampir sebentar aja? Jangan-jangan nih, selama ini kita terlalu fokus nyari bahagia di tempat yang salah? Jangan-jangan, ada 'harta karun' kebahagiaan sederhana yang justru sering banget kita lewatkan karena terlalu sibuk lihat keluar? Yuk, kita coba 'intip' 5 rahasia kebahagiaan yang mungkin selama ini tersembunyi di depan mata kita!
1. 'Tenggelam' dalam Aktivitas yang Anda Nikmati (Flow): Lupa Waktu, Hati Senang!
Pernah nggak sih, lagi asyik banget ngerjain sesuatu – entah itu hobi kayak melukis, main musik, berkebun, nulis, atau bahkan kerjaan yang emang Anda suka banget – sampai rasanya lupa waktu, lupa lapar, lupa sama sekitar? Nah, kondisi super fokus dan 'tenggelam' dalam aktivitas yang menantang tapi kita nikmati ini, dalam psikologi disebut flow state. Pas lagi flow, otak kita nggak sempat mikirin hal negatif atau cemas, yang ada cuma rasa asyik dan puas. Ini salah satu sumber kebahagiaan yang kuat banget lho! Coba deh temukan aktivitas apa yang bisa bikin Anda 'masuk' ke zona flow ini.
2. Berbuat Baik ke Orang Lain (Tanpa Pamrih!): Kebahagiaan yang Menular
Kedengarannya klise ya, tapi ini beneran manjur! Coba deh sesekali lakukan kebaikan kecil buat orang lain tanpa mengharapkan balasan apa pun. Nggak perlu yang muluk-muluk kok. Bisa sekadar bantu teman yang lagi kesusahan (meski cuma jadi pendengar yang baik), kasih senyum tulus ke petugas kebersihan, traktir kopi tukang ojek langganan, atau donasi kecil ke yayasan. Ternyata, tindakan kebaikan tulus ini nggak cuma bikin orang lain senang, tapi juga memicu hormon kebahagiaan di otak kita sendiri! Bahagia itu nular!
3. Punya 'Sesuatu' yang Bikin Hidup Terasa Bermakna: Gak Cuma Soal Diri Sendiri
Manusia itu butuh merasa punya makna hidup, merasa jadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari sekadar urusan perut dan kesenangan pribadi. Coba deh temukan 'sesuatu' itu dalam hidup Anda. Bisa lewat pekerjaan yang Anda rasa punya dampak positif, aktif di komunitas hobi atau kegiatan sosial yang Anda pedulikan, jadi relawan, mendedikasikan diri buat keluarga, atau bahkan sekadar punya prinsip hidup yang Anda pegang teguh. Saat kita merasa hidup kita punya 'tujuan' atau 'kontribusi' (sekecil apapun!), kebahagiaan yang dirasakan itu biasanya lebih dalam dan tahan lama.