Komunitas Motor: Menyalurkan Hobi Dan Memperluas Persaudaran
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Jakarta, VIVA Banyuwangi –Selama ini, pandangan masyarakat terhadap komunitas motor atau klub motor sering kali negatif. Mereka dianggap sebagai sekumpulan pengendara yang hanya mencari sensasi, ugal-ugalan di jalan, dan meresahkan.
Namun, ada sisi lain dari komunitas motor yang jarang diketahui publik, yaitu banyaknya kegiatan positif yang mereka lakukan.
Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi anggota komunitas itu sendiri, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat luas.
Penting bagi kita untuk melihat sisi positif ini agar stigma buruk terhadap komunitas motor dapat berkurang.
Komunitas sunmori Banyuwangi
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Apa Bedanya Komunitas Motor dan Geng Motor?
Sering kali, masyarakat menganggap klub motor sama dengan geng motor.
Padahal, perbedaan antara keduanya sangat jelas dan mendasar.
"Klub motor adalah organisasi dengan struktur yang jelas, memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), serta visi dan misi yang terarah," kata Budi Santoso, seorang pakar komunitas motor di Indonesia.
Klub motor juga biasanya terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan edukasi.
Lady biker Riders Indonesia, Cece Lie
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Sedangkan geng motor, di sisi lain, lebih bersifat bebas tanpa aturan yang jelas dan sering kali menimbulkan masalah di masyarakat.
Geng motor kerap kali dilihat sebagai sekumpulan anak muda yang berkumpul tanpa arah, hanya untuk bersenang-senang dengan cara yang merugikan orang lain.
Mereka sering terlibat dalam aksi balap liar, perkelahian, dan tindakan-tindakan kriminal lainnya.
Sebaliknya, klub motor memiliki aturan yang ketat dan anggotanya diajarkan untuk menghormati sesama pengguna jalan.
Daftar Kegiatan Positif Komunitas Motor
1. Touring dan Safety Riding
Touring mungkin sudah menjadi kegiatan yang sangat identik dengan komunitas motor.
Namun, apa yang dilakukan sebelum touring adalah hal yang jauh lebih penting, yaitu pelatihan safety riding.
Sebelum memulai perjalanan, anggota komunitas akan mendapatkan pelatihan tentang keselamatan berkendara di jalan raya.
"Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua anggota komunitas motor memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk berkendara dengan aman," ujar Bambang Wijaya, seorang instruktur safety riding bersertifikat.
YROI Banyuwangi Chapter
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Dalam pelatihan ini, anggota akan diajarkan cara mengatasi berbagai rintangan di jalan, bagaimana melakukan pengereman yang benar, serta teknik-teknik lain yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan.
Setelah semua anggota memahami prinsip-prinsip safety riding, barulah mereka melakukan touring.
Touring tidak selalu harus dilakukan dalam jarak yang jauh atau dalam waktu yang lama.
Banyak komunitas motor yang melakukan touring singkat ke destinasi-destinasi wisata terdekat.
YROI Banyuwangi Chapter & Malang Chapter
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Misalnya, komunitas motor yang berbasis di Bandung sering kali melakukan touring ke Puncak Bogor atau Curug Ciherang di Bogor.
Selain mempererat tali persaudaraan antaranggota, touring juga menjadi ajang untuk menikmati keindahan alam Indonesia.
2. Olahraga Bersama
Selain touring, banyak komunitas motor yang rutin mengadakan kegiatan olahraga bersama.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antaranggota dan menjaga kesehatan.
YROI Banyuwangi Chapter
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Olahraga yang paling sering dilakukan adalah futsal, bulu tangkis, dan basket.
"Futsal menjadi pilihan favorit karena selain menyenangkan, olahraga ini juga melatih kekompakan tim," jelas Wahyu Arjuna, ketua Umum Yamaha R25 Owners Indonesia (YROI) di Jakarta.
Pertandingan futsal biasanya dilakukan antaranggota komunitas atau antar komunitas motor lainnya.
Dalam setiap pertandingan, selain kompetisi, ada juga momen-momen kebersamaan yang membuat hubungan antaranggota semakin erat.
YROI Divisi Racing at Sentul
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Misalnya, saat ada momen perayaan gol atau canda tawa ketika anggota membuat kesalahan.
Kegiatan olahraga seperti ini sangat efektif untuk menghilangkan stres dan menjaga kebugaran tubuh.
3. Bakti Sosial
Kegiatan bakti sosial menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata komunitas motor bagi masyarakat.
Bakti sosial atau yang lebih dikenal dengan baksos ini biasanya dilakukan dalam bentuk membantu korban bencana alam, memberikan donasi untuk panti asuhan, atau membersihkan lingkungan sekitar.
"Kami ingin menunjukkan bahwa komunitas motor bukan hanya sekadar berkendara bersama, tetapi juga peduli terhadap sesama," kata Rizky Pratama, pengurus komunitas motor di Surabaya.
Kegiatan baksos ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan niat tulus untuk membantu sesama.
Beberapa bentuk bakti sosial yang sering dilakukan oleh komunitas motor antara lain, menggalang dana untuk korban bencana alam, memberikan bantuan makanan dan pakaian, serta melakukan kegiatan bersih-bersih di area-area publik.
YROI Banyuwangi Chapter
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, kegiatan baksos ini juga dapat meningkatkan citra positif komunitas motor di mata publik.
Dengan adanya berbagai kegiatan positif ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bahwa tidak semua komunitas motor bersifat negatif.
Justru, banyak di antara mereka yang aktif dalam kegiatan sosial dan edukasi, yang manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang.
"Kami berharap masyarakat bisa melihat kami sebagai bagian dari komunitas yang peduli dan berkontribusi positif," tutup Budi Santoso.
Komunitas motor bisa menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
Mari kita dukung kegiatan-kegiatan positif mereka dan hilangkan stigma negatif yang selama ini melekat.
