Gunungsitoli: Surga Tersembunyi Kuliner Tradisional yang Bikin Nagih!

Gunungsitoli: Surga Tersembunyi Kuliner Tradisional Bikin Nagih!
Sumber :
  • bisniswisata

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Gunung Sitoli di Sumatera Utara terkenal dengan kekayaan kuliner tradisionalnya yang terus bertahan dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat lokal. Di kota ini, berbagai makanan, minuman, hingga camilan tradisional tidak hanya eksis, namun juga semakin dikenal berkat promosi budaya yang intens. Mulai dari kudapan harian hingga sajian istimewa untuk acara adat, setiap hidangan menawarkan cita rasa yang khas dan autentik. Eksistensi kuliner tradisional ini bahkan menjadi daya tarik wisata tersendiri yang mengundang para pelancong untuk mencicipi keunikan rasa khas Gunung Sitoli.

1. Warisan Kuliner yang Tidak Lekang oleh Waktu

Bekamal: Warisan Kuliner Suku Using Banyuwangi yang Menantang Waktu

Gunung Sitoli kaya akan makanan tradisional yang diwariskan turun-temurun. Makanan seperti Gowi Nifufu, Ni'owuru, dan Ikan Teri Nias adalah contoh yang mencerminkan budaya dan identitas masyarakat setempat. Gowi Nifufu, misalnya, adalah penganan yang terbuat dari singkong tumbuk dan dipadukan dengan parutan kelapa, sehingga menghasilkan tekstur yang empuk dan rasa yang gurih.

Seorang warga setempat menyatakan, "Kami sangat bangga dengan kuliner tradisional ini. Makanan-makanan ini tidak hanya lezat, tapi juga mengingatkan kami pada nilai-nilai budaya leluhur." Dengan tetap mengonsumsi dan memperkenalkan kuliner ini, masyarakat Gunung Sitoli berupaya menjaga identitas mereka agar tidak terlupakan oleh waktu.

2. Kudapan Tradisional yang Digemari dari Masa ke Masa

Sibolga: Surga Kuliner Tersembunyi di Sumatera Utara yang Wajib Anda Coba!

Berbicara tentang kudapan tradisional, Gunung Sitoli memiliki beragam jenis jajanan yang memiliki rasa otentik. Sebut saja Lapet dan Halua. Lapet adalah kue yang terbuat dari beras ketan dan gula aren, dikukus dengan pembungkus daun pisang. Rasa manis alami dari gula aren membuatnya sangat digemari baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan. Sementara itu, Halua adalah camilan dari singkong yang dibalut gula merah, menciptakan cita rasa manis yang khas.

Selain itu, masih ada Fangaha Khas Gunung Sitoli yang berbahan dasar kelapa dan gula merah, sangat cocok dinikmati sebagai camilan sore hari. Kudapan-kudapan ini tidak hanya lezat, tapi juga sehat karena umumnya terbuat dari bahan alami dan bebas bahan pengawet.

Halaman Selanjutnya
img_title
Tebing Tinggi: Surga Kuliner Tradisional yang Terlupakan?