Mengupas Isu Seragam Sekolah Mahal di Banyuwangi: Dilema Antara Kebutuhan dan Keterbatasan
- jumroini subhan / Viva Banyuwangi
"Kita tidak menekan harus lunas, bahkan jika ada anak kurang mampu kita bantu dan tidak harus beli di sekolah," tegasnya.
Sebagai lembaga pendidikan, penting bagi pihak sekolah mempertimbangkan beban finansial para wali murid. Fleksibilitas dalam opsi pembayaran dapat membantu semua pihak dan memastikan hak pendidikan bagi para siswa terpenuhi.
Sementara itu, pemilik toko Mulia pemasok kain seragam merasakan perubahan besar dalam permintaan order kain seragam untuk sekolah di Banyuwangi. Omset mereka mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh dugaan arahan dari Kepala Dinas Pendidikan Korwil Provinsi Jawa Timur yang meminta sekolah membeli dari supplier lain di Surabaya. Situasi ini berdampak langsung pada menurunnya order di toko Mulia.
"Tahun ini, kami sangat minim order, hanya sekolah-sekolah terdekat yang masih membeli bahan seragam sekolah dari toko kami. Padahal, sebelumnya hampir seluruh sekolah di Banyuwangi mempercayakan kebutuhan seragamnya kepada kami," ujar Yongjen, pemilik toko Mulia.
Yongjen meyakini perubahan ini disebabkan oleh arahan tersebut, yang sangat berpengaruh bagi usaha kecil seperti tokonya.
Meskipun masih sebatas dugaan, keputusan pihak terkait untuk tidak memberikan penjelasan membuat situasi semakin misterius. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya bagi pemilik toko Mulia dan pengusaha lainnya di wilayah tersebut.