Heboh Duel Ala Koboi Jalanan Gunakan “Pistol” di Pandeglang, Polisi Amankan Tiga Pelajar!
- Screenshot Sosmed/ VIVA Banyuwangi
Pandeglang, VIVA Banyuwangi –Kasus tawuran pelajar kembali menjadi sorotan publik setelah video duel ala koboi di Pandeglang, Banten, viral di media sosial. Dalam video tersebut, tiga pelajar terlibat duel sengit di Lapangan Bola Desa Koranji, Kecamatan Cadasari, menggunakan senjata tajam dan pistol korek api. Aksi yang sempat membuat heboh warga sekitar ini kini tengah dalam penanganan serius oleh Kepolisian Resort (Polres) Pandeglang.
Kronologi Kejadian: Tawuran Berlanjut Jadi Duel Pribadi
Ketiga pelajar, yang diketahui berasal dari sekolah di Kecamatan Cadasari, awalnya terlibat perselisihan dalam tawuran kelompok antar pelajar SMP dan SMA. Tawuran yang sempat melibatkan saling pukul tersebut kemudian berkembang menjadi duel pribadi. Menurut pengakuan salah satu pelajar yang terlibat, perkelahian ini adalah lanjutan dari konflik sebelumnya.
"Dari pengakuan yang kami peroleh, salah satu pelajar merasa tidak terima dianggap kalah dalam perkelahian sebelumnya, sehingga menantang lawannya untuk bertemu dan mengulang duel di lapangan bola tersebut," jelas Ipda Robert Sangkala, Kanit Reskrim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pandeglang.
Pistol Korek Api dan Golok Digunakan untuk Menakut-nakuti
Dalam duel tersebut, salah satu pelajar bahkan terlihat mengacungkan pistol yang ternyata adalah korek api berbentuk pistol. Selain itu, pelajar lainnya membawa golok, yang tentunya menambah ketegangan dalam duel ini.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, ketiga pelajar ini langsung diamankan di Mapolres Pandeglang setelah aksi mereka tersebar luas di media sosial. “Sudah kami amankan, dan ketiganya adalah warga Kecamatan Cadasari yang bersekolah di sekitar wilayah tersebut,” ungkap Iptu Alfian.
Alfian juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, meski senjata yang digunakan sudah cukup berbahaya. "Syukurlah tidak ada korban dalam duel ini. Pistol korek api dan golok yang mereka bawa sudah kami amankan sebagai barang bukti," tambahnya.
Motif Pelajar Hanya untuk Menakut-nakuti
Ipda Robert Sangkala juga menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan para pelajar, penggunaan senjata korek api berbentuk pistol semata-mata bertujuan untuk menakut-nakuti lawan. “Ya, dari pengakuan pelajar tersebut, korek api pistol itu memang hanya digunakan untuk menakuti lawannya,” jelas Robert.
Polisi Panggil Orang Tua dan Pihak Sekolah
Sebagai upaya pembinaan dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, Polres Pandeglang telah mengundang pihak orang tua, sekolah, dan kepala desa setempat untuk mendampingi proses penyelidikan. Pihak kepolisian berupaya mengedukasi para pelajar terkait dampak negatif dari aksi kekerasan dan penggunaan senjata tajam dalam perselisihan.
“Kami telah memanggil orang tua dan pihak sekolah agar mereka juga ikut memahami dan mendampingi para pelajar selama proses pemeriksaan. Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam mencegah aksi kekerasan di kalangan pelajar,” ungkap Robert.
Selain itu, polisi juga masih menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam peristiwa ini, mengingat ketiga pelajar tersebut masih di bawah umur. Menurut Robert, proses hukum yang akan diambil akan memperhatikan faktor usia dan perlindungan anak.
Pembinaan Bagi Pelajar di Bawah Umur
Karena para pelajar yang terlibat dalam duel ini masih berusia di bawah umur, pihak kepolisian akan mengedepankan proses pembinaan dibandingkan dengan penegakan hukum pidana. Langkah ini diambil sebagai upaya agar para pelajar tersebut dapat memahami kesalahan mereka dan tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang.
“Kami akan melakukan pembinaan terhadap para pelajar ini, karena mereka masih berusia di bawah umur. Tujuannya adalah agar mereka dapat kembali ke lingkungan sekolah dan masyarakat dengan pemahaman yang lebih baik akan tanggung jawab dan akibat dari perbuatan mereka,” tegas Iptu Alfian.