Begini Ribetnya Mendapatkan Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Wongsorejo, Sampai Kapan?

Kades Sumber Kencono, Kusnan (berkaca mata)
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Sebagai kebutuhan pokok petani, keberadaan pupuk sangat dibutuhkan kalangan petani terutama saat memasuki masa panen. Namun untuk mendapatkan pupuk bersubsdi tersebut ternyata tidak semudah yang diharapkan. Dibutuhkan perjuangan yang sangat kuat untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi yang menjadi hak petani tersebut. 

Kasus Penemuan Jasad Gadis Belia di Kalibaru Manis, Tim P2TP2A Banyuwangi Turun Tangan

Seperti yang disampaikan Kepala Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kusnan. 

Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, warganya harus berjuang keras karena tidak jelas di kios mana yang menjadi penyalur pupuk bersubsidi tersebut. 

Tragis! Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Tewas Mengenaskan, Diduga Jadi Korban Kekerasan

“Keluhan yang saya terima, petani di Desa Sumber Kencono selalu kebingungan saat membutuhkan pupuk bersubsidi,” ujar Kepala Desa Sumber Kencono, Kusnan. 

Nama Petani di Kios Terdekat Tidak Ada

Diceritakan Kusnan, warganya acap kali harus keluar masuk kios yang ada di wilayah Desa Sumber Kencono untuk mempertanyakan Dimana kios yang sesuai dengan RDKK miliknya. 

Ratusan Pelajar Berbagai Negara Ikuti Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia di Banyuwangi

“Petani tidak mengetahui kios mana yang menyediakan pupuk bersubsidi miliknya berdasarkan RDKK,” tutur Kades Sumber Kencono. 

Biasanya petani akan mendatangi kios pupuk yang terdekat dengan rumahnya namun di kios tersebut nama petani tersebut tidak ada. 

“Bahkan ada petani yang Namanya tidak ada di seluruh kios di Desa Sumber Kencono, apakah itu tidak aneh, padahal petani tersebut memiliki RDKK,” kata Kusnan. 

Mustain: Petani Bengkak Tebus Pupuk di Alasbuluh dan Bangsring

Dalam kondisi terdesak tersebut, petani biasanya memilih untuk membeli pupuk bersubsidi Dimana pun kendati harganya diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) karena terdesak kebutuhan akan pupuk bersubsidi. 

Hal yang sama juga dikeluhkan Kepala Desa Bengkak, Mustain yang menerima keluhan dari warganya terkait ribetnya mendapatkan pupuk bersubsidi. 

“Warga saya untuk mendapatkan pupuk juga harus mengecek ke kios yang ada di Desa Bangsring dan Desa Alasbuluh yang nota bene itu desa lain,” ungkap Kepala Desa Bengkak, Mustain. 

Kondisi tersebut sudah untuk waktu yang cukup lama dan belum pernah mengalami perbaikan dalam tahapan penyaluran pupuk bersubsidi. 

Petani Sulit Mendapatkan Pupuk dan Harga Diatas HET

“Ini sebenarnya permasalahan tersebut ada Dimana? Kok sampai saat ini tidak ada perbaikan sama sekali,” keluh Mustain. 

Sementara itu, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Wongsorejo, Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Iliyas Yunus membenarkan adanya  hal tersebut. 

“Ini terjadi karena data DRKK yang bermasalah. Untuk data RDKK tahun 2025 sedang kita update berdasarkan data RDKK tahun 2024,” jlentrehnya. 

Hingga saat ini, petani bukan hanya mengeluhkan terkait harga pupuk yang dijual melebihi HET namun ketersediaan pupuk yang sulit di kios terdekat juga menjadi beban para petani.