Kemacetan Jalur Utama Jawa-Bali Makin Parah. Apa Penyebabnya?
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Kemacetan parah seolah menjadi hal yang pasti terjadi setiap melintasi jalur utama Jawa-Bali di titik Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi. Malahan kemacetan akan terjadi sepanjang malam.
Mengularnya antrian kendaraan di Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur ini seolah menjadi hal yang tidak mungkin tertangani.
Pernyataan tersebut muncul akibat kemacetan yang dapat dipastikan terjadi setiap hari sejak sore hingga menjelang dini hari.
"Kalau sore, pasti tumpukan (antrean) kendaraan mulai terjadi. Semakin malam akan semakin parah," ujar Kariyono seorang warga.
Hal yang sama juga disampaikan, Wahono. Seorang pengemudi mobil sayur yang setiap malam melintasi jalur tersebut.
"Saya pikir kalau malam, jumlah kendaraan semakin banyak. Apalagi kan tidak jauh dari (pelabuhan) Ketapang. Jadi kendaraan tersebut melintas bersamaan," kata Wahono.
Selain jumlah volume kendaraan yang meningkat saat malam hari. Adanya proyek pergantian jembatan di Kecamatan Wongsorejo diduga juga menjadi penyebab kemacetan.
"Bayangkan saja sendiri. 4 jembatan diperbaiki dalam waktu bersamaan. Pastilah dampaknya terjadi kemacetan," kata Imam seorang pemotor.
Seperti yang diketahui. Di jalur utama Jawa-Bali di titik Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur sedang dilakukan pergantian jembatan.
Pergantian jembatan dilakukan pada jembatan Alasbuluh 1 dan Alasbuluh 2 yang jarak kedua titik tersebut tidak lebih dari 200 meter.
Pergantian juga dilakukan pada jembatan Wongsorejo yang berada tidak lebih dari 2 kilometer dari titik jembatan Alabuluh 1 dan jembatan Alasbuluh 2.
Sedangkan pergantian jembatan ke 4, berada di titik Desa Sidodadi yang berjarak sekitar 7 kilometer dari jembatan Alabuluh 1 dan Alasbuluh 2.
"Proyek pergantian jembatan ini akan selesai di akhir tahun (2023). Diharapkan saat nataru (natal dan tahun baru) sudah bisa berfungsi maksimal," jelas Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Timur Bali, Rahman Taufik.
Sikap tidak tertib pengguna jalan raya yang melanggar antrean juga semakin memperparah jalur utama Jawa-Bali.
Warga sekitar lokasi pergantian jembatan, ikut melakukan pengaturan secara swakarsa terhadap pengemudi yang tidak tertib antrean.