Minim Sosialisasi, Penerima Bantuan BSPS Rawan Salah Sasaran
- Dovalent Vandeva Derico Laksana
Banyuwangi – Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) mengalami sejumlah kendala karena minim sosialisasi. Akibatnya program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut rawan salah sasaran.
Target Program BSPS adalah sejuta rumah layak, yang terus digalakkan oleh Kementerian PUPR di seluruh Indonesia dengan penerima masyarakat ekonomi kelas bawah.
Namun minimnya sosialisasi di kalangan calon penerima bantuan itu, memunculkan beragam isu miring, seperti tidak tepat sasaran hingga hasil pembangunan yang tebang pilih.
Seperti yang disampaikan Wiyono warga Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi yang mengaku bukan target semula dalam penyaluran program BSPS tersebut.
"Awal penerima adalah warga yang ada di tepi sungai tapi karena tidak memiliki sertifikat atas tanah yang akan dibangun, akhirnya batal dilakukan dan dialihkan ke saya," ujar Wiyono.
Pengalihan target penerima bantuan tersebut dilakukan langsung oleh anggota tim verifikasi lapangan dari Kementerian PUPR dengan mengacu pada syarat calon penerima bantuan BSPS.
"Pihak desa hanya mengajukan dan membantu warga yang rumahnya tidak layak agar bisa mendapatkan manfaat dari program tersebut," ungkap Kepala Desa Bajulmati, Abdul Gofar.
Sedangkan di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo juga mengalami beragam informasi di kalangan masyarakat yang santer beredar.
"Seluruh kebutuhan bahan bangunan untuk program BSPS spec nya sudah diatur dan tidak bisa diotak atik. Seperti penggunaan besi ukuran 8 centi dan 10 senti tidak bisa diubah lebih kecil karena mubazir untuk sekedar rumah tinggal tapi tetap tidak bisa," tandas Mariyono pemilik usaha Berlian Mebel.
Untuk pencairan dana sebesar Rp 20.000.000 dalam Program BSPS tersebut dialokasikan untuk pengadaan bahan bangunan serta ongkos tukang bangunan yang dicairkan secara bertahap.
"Untuk pencairan tahap pertama dilakukan setelah minimal 30 persen bahan bangunan sudah dikirimkan toko dan proses pengerjaan program perbaikan rumah sudah mulai berjalan," jelas Kepala Desa Wonorejo, Sumarto Adi
Program BSPS akan terus berjalan diseluruh Indonesia dengan target warga ekonomi kelas bawah yang tidak memiliki rumah layak huni.