Survei Terkait Bullying, Bupati Banyuwangi: Masih Banyak
- Istimewa/@ipukfdani.galleryphoto
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Kasus bullying di Kabupaten Banyuwangi kembali mencuat, yang terbaru terjadi di SDN 1 Mojopanggung dan video kejadian yang menampilkan adegan penganiayaan, viral dikalangan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendesak tindakan cepat Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi untuk mengatasi bullying yang marak terjadi.
“Saya juga sudah melakukan survei singkat dengan responden anak-anak usia 10 hingga 18 tahun,” kata Ipuk kepada Banyuwangi.viva.co.id.
Dari hasil survei yang dilakukan, ia mendapati bahwa anak-anak Banyuwangi, mayoritas pernah merasakan atau menjadi korban bullying.
Tindak lanjutnya, Ipuk akan meminta Dinas Pendidikan untuk berfokus pada hal tersebut dan memberi atensi kepada para kepala sekolah agar lebih memperhatikan kondisi anak didiknya.
Ipuk tak memungkiri, bullying dapat terpengaruh oleh kian masifnya penggunaan media sosial. Namun demikian, hal yang paling penting untuk diperhatikan menurutnya adalah pendidikan di rumah, terutama orang tua.
“Parenting bagi kami juga penting. Orangtua bisa mendampingi serta mengenali karakter putra putrinya,” harapnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi juga disebutnya sering memberikan warning kepada kepala sekolah agar sering-sering turun dan memantau permasalahan yang ada di kelas-kelas.
“Libatkan komite, libatkan orangtua, dan komunikasi dengan sektor-sektor untuk penyelesaian masalah,” pintanya.
Seperti diketahui, kasus bullying di Banyuwangi kembali mencuat di SDN 1 Mojopanggung, setelah ramai kasus yang sama di SMPN 4 Banyuwangi. Kasus tersebut berakhir damai meski sempat memasuki pelaporan ke Polresta Banyuwangi.
Sementara untuk kasus bullying di SDN 1 Mojopanggung meski sempat menandatangani kesepakatan damai, namun nenek dan korban tak terima dan akan melanjutkan ke proses hukum.