Perkara Istri Gugat Suami Meningkat di Mahkamah Syar'iah Bireuen

Humas Mahkamah Syari'ah Bireuen, Siti Salwa, S.H.I., M.H
Sumber :
  • Istimewa / VIVA Bayuwangi

Bireuen, VIVA Banyuwangi – Perkara istri gugat cerai suami di Mahkamah Syar'iah Kabupaten Bireuen pada tahun 2023 meningkat dibandingkan pada tahun 2022. Mahkamah Syar'iah Kabupaten Bireuen menangani 383 perkara gugat cerai istri terhadap suami pada tahun 2023.

Fondasi Cinta yang Kokoh: Mengapa Komunikasi Penting dalam Hubungan yang Sehat?

Sementara pada tahun 2022, perkara istri gugat cerai suami yang ditangani Mahkamah Syar'iah Kabupaten Bireuen hanya 371.

"Perkara istri gugat cerai suami disebabkan perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga,” kata Ketua Mahkamah Syar’iyah Kabupaten Bireuen, M. Syauqi S.H.I., S.H., M.H melalui Humas, Siti Salwa, S.H.I., M.H yang dikutip Bayuwangi.viva.co.id, pada Senin 8 Januari 2024.

Rahasia Membangun Ikatan Cinta yang Kuat: Cara Membuat Pasangan Merasa Dicintai dan Dihargai

Siti Salwa menjelaskan, perkaran tersebut dilatarbelakangi faktor ekonomi dan hubungan dengan orang ketiga.

“Perkara gugat cerai didominasi oleh keluarga yang usia pernikahnya tergolong masih muda, antara dua tahun sampai tiga tahun usia pernikahan,” jelas Siti Salwa.

Rahasia Cinta Abadi: Cara Meningkatkan Kualitas Hubungan dengan Pasangan

Siti Salwa menambahkan, setiap perkara perceraian yang didaftarkan pada Mahkamah Syar'iah, pihaknya wajib melakukan mediasi terlebih dahulu sebagai upaya mendamaikan kedua belah pihak yang berselisih paham.

Sejumlah perkara perceraian selama tahun 2023 yang ditangani Mahkamah Syar'iah Kabupaten Bireuen telah selesai dan telah keluar putusan,” tambah Siti Salwa.

Halaman Selanjutnya
img_title