Jangkitan Chikungunya Meluas, Masyarakat Banyuwangi Diminta Waspada

Ilustrasi nyamuk aedes aegypti penyebab chikungunya
Sumber :
  • ANTV/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Warga Banyuwangi diimbau waspada usai meluasnya jangkitan penyakit chikungunya yang awalnya hanya 9 positif kini naik menjadi 20 orang di wilayah yang berbeda. 

Puluhan Rumah di Pesisir Desa Bengkak Terendam Banjir Rob

Awalnya jangkitan chikungunya ditemukan di Lingkungan Singomayan, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, kini penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk tersebut juga merebak di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. 

“Kasus di Kelurahan Kertosari total ada 19 suspect dan 6 positif chikungunya, kemudian di Singotrunan ada 21 suspect dan ada 14 yang positif,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat pada Banyuwangi.viva.co.id.

Bupati Ipuk Tinjau dan Serahkan Bantuan Warga Terdampak Bencana di Pesanggaran

Oleh sebab itu, kini jangkitan chikungunya masuk sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) lokal tingkat kecamatan karena di kecamatan lain belum terindikasi kasus yang sama. 

Untuk diketahui, chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti namun berbeda dengan demam berdarah yang dapat menyebabkan kematian, chikungunya menyebabkan nyeri sendi hebat hingga terasa seperti mengalami kelumpuhan. 

Banyuwangi Terus Komitmen Tingkatkan Akses Layanan Air Minum Inklusif

Chikungunya dapat sembuh dalam kurun waktu 1 hingga 2 minggu pasca terjangkit dan penderita tidak memerlukan pengobatan apabila memiliki stamina yang bagus atau dapat sembuh dengan sendirinya. 

"Untuk warga yang terjangkit, kemarin sudah kita periksa sudah kita berikan obat," terang Amir.

Halaman Selanjutnya
img_title