Mengungkap Kengerian dalam Ruang Guru, Guru SD Cabuli Muridnya secara Terus-menerus

ilustrasi (foto, Istimewa)
Sumber :
  • jumroini subhan

Banyuwangi – Kasus pencabulan yang melibatkan seorang guru sekolah dasar (SD), AM (33), telah menimbulkan kesedihan dan keprihatinan dalam masyarakat. Perilaku yang tidak pantas tersebut terjadi berulang kali, termasuk di dalam ruang guru, mengakibatkan Bunga (13), nama samaran, kini mengandung 5 bulan sebagai akibat dari tindakan pelaku yang sebenarnya adalah gurunya.

Siswi SMK Korban Pencabulan di Bondowoso Disuruh ini Agar Tidak Hamil

Kejadian keji ini terjadi di sekolah dasar di wilayah kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, tempat Bunga bersekolah. Menurut penjelasan Kanit Reskrim Bripka Johanes dari Kapolsek Purwoharjo AKP Budi Hermawan, sebelum Bunga diperlakukan secara tidak senonoh di dalam ruang guru, pelaku sebelumnya pernah meraba-raba alat kelaminnya.

"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebelum pelaku menidurinya pertama kali di dalam ruang guru, pelaku mengaku telah meraba-raba tubuh Bunga. Namun, tindakan tersebut tidak terjadi di sekolah, melainkan di luar lingkungan sekolah," jelas Bripka Johanes.

Dinsos P3AKB Tanggapi Kasus Pencabulan Anak SD di Kabupaten Bondowoso

Pelaku menggunakan tipu daya dan rayuan jahat untuk melakukan perbuatan keji ini, memanfaatkan kerentanan Bunga yang masih bersekolah di tingkat dasar. Rayuan iblis yang dilontarkan oleh pelaku membuat Bunga tidak mampu menolak dan dipaksa menerima perlakuan yang mensetubuhi korban hingga hamil.

Ternyata, perbuatan pelaku tidak hanya terjadi sekali di dalam ruang guru, melainkan berulang kali di rumah Bunga saat tidak ada orang tua di sana. Pada suatu saat, ketika Bunga membutuhkan kaos olahraga untuk voli, pelaku menawarkan bantuannya dan mengantarkan kaos tersebut ke rumah Bunga. Dari situlah, pelaku berhasil merayu Bunga dan perbuatan tidak senonoh tersebut terulang kembali di rumahnya ketika kedua orang tuanya tidak berada di sana.

Seorang Bocah Dicabuli, Ayahnya Ditetapkan Sebagai Tersangka?

"Saat itu, Bunga membutuhkan kaos olahraga, dan pelaku menawarkan untuk mengantarkannya ke rumah. Dari situ, pelaku melakukan rayuan dan sekali lagi meniduri Bunga di rumahnya ketika tidak ada orang tua," ungkap Kanit Reskrim Polsek Purwoharjo.