Tekan Angka Stunting di Lumajang, Kapolres Ajak Tokoh Masyarakat Aktif Terlibat

Kapolres Lumajang
Sumber :
  • onenewsjatim

 Lumajang – Dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Lumajang, Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jeckson S, mengajak lintas sektor untuk turut andil dan peduli dalam upaya menekan angka stunting tersebut.

Rumah Tim Sukses Bacabup Lumajang Dibondet OTK, Teror Pilkada?

“Jika ada sebuah program aksi bersama cegah stunting mungkin bisa dijadikan pilot project ini pada enam bulan kedepan di tahun 2023, dengan memberikan beberapa sumber protein hewani kepada sejumlah penderita stunting, seperti produk dengan mengutamakan susu berkalori tinggi dan telur,” ungkapnya kepada media ini, Kamis (1/6/2023) via chat whatsapp.
Seperti salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumajang Bergerak Satu Indonesia (LBSI) Kabupaten Lumajang, kata Kapolres Lumajang, yang sempat berstatemen jika angka stunting Kabupaten Lumajang masih tinggi di wilayah Jawa Timur.

“Maka dilihat dari hal ini, LSM LBSI harus ikut sebagai bapak asuh stunting, agar sesuai dengan pernyataan pada media massa beberapa waktu yang lalu,” jelasnya. 

Dana Susu Untuk Stunting di Bondowoso Nyaris 2 Miliar

Pada tanggal 1 Agustus nanti, mantan Kapolres Nganjuk ini mengatakan, kalau LSM LBSI bisa memiliki anak asuh stunting bertanggung jawab untuk merawat dan memberikan bantuan susu atau makanan bergizi. Disitulah peran LSM LBSI lebih terasa dan nyata.

Sementara itu, Tenaga Teknis Stunting Dinas Kesehatan P2KP Kabupaten Lumajang, Faria, kepada media ini menerangkan, sebuah diagnosa stunting itu dilakukan oleh Dokter Spesialis Anak, kalau data yang biasa digunakan itu adalah Stunted yaitu kondisi berisiko Stunting. 

PMI Ilegal di Malaysia Asal Lumajang Meninggal Dunia

“Jadi kalau tidak diatasi dengan serius, maka akan terjadi Stunting yang sebenarnya,” terangnya kepada wartawan. 

Dikatakan lagi oleh Faria, stunting itu adalah kondisi mengalami gangguan gizi dalam waktu yang cukup lama, utamanya di 1000 HPK yaitu hari pertama kehidupan, yaitu sejak didalam kandungan sampai usia 2 tahun. 

“Pencegahannya, diantaranya dengan ibu hamil (Bumil) harus sehat, pemberian ASI eksklusif 0-6 Bulan, pada usia 6 - 24 bulan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA),” jelasnya lagi. 

Bagaimana makan anak yang benar itu? Yang pertama kata Faria harus memenuhi kecukupan gizi : 1/3 karbo, 1/3 protein dan 1/3 buah sayur dan kacang-kacangan. Kedua, harus memenuhi jumlahnya sesuai usia si anak. 

“Protein adalah zat gizi makro yang sangat dibutuhkan anak-anak kita dalam rangka mencegah maupun intervensi nutrisi anak stunting. Dan yang paling penting juga adalah benar cara pemberiannya (jadwal) dan benar bentuknya (tekstur),” bebernya. 

Ada pula berdasar pada Tinggi Badan Anak dibandingkan dengan Usia Anak (TB/U), dikatakan Faria, angka stunting Kabupaten Lumajang ada sekitar 6,6 persen (kalau absolut 3520 anak), dan itu berdasar pada hasil penimbangan bulan Maret lalu.

Data sementara dari penimbangan bulan Maret 2023, di Kabupaten Lumajang yang tinggi angka stuntingnya adalah di Kecamatan Yosowilangun, Kecamatan Tekung, Kecamatan Kunir, Kecamatan Gucialit dan Kecamatan Padang. 

Kalau bisa, peranserta masyarakat dapat memberikan protein hewani seperti ikan (segala macam ikan), daging (ayam sapi dll) dan susu (akan tetapi harus benar-benar susu yang tinggi protein dan bukan tinggi kandungan gulanya). 

“Untuk pertumbuhan anak yang optimal tetap harus memenuhi unsur Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineralnya,” pungkasnya.