Pedagang Pasar Banyuwangi Merana, Pasar Induk Mangkrak!
- Screen Shot Sosmed/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Sudah dua bulan lamanya, para pedagang Pasar Banyuwangi harus merelakan lapak mereka dibongkar demi renovasi besar-besaran.
Dengan penuh harapan, mereka mengikuti relokasi ke Gedung Wanita.
Namun, harapan itu kini sirna. Alih-alih mendapatkan tempat berjualan yang layak, mereka justru menghadapi kenyataan pahit.
Omzet Anjlok Hingga 70%!
"Jangankan untung, bisa balik modal saja sudah syukur," keluh Slamet, seorang pedagang tempe.
"Katanya mau dibangun pasarnya, tapi buktinya sampai sekarang tidak ada apa-apa," tambahnya kesal.
Senada dengan Selamet, Hasan, seorang penjual sayuran, juga merasakan dampak buruk dari relokasi ini.
"Jualan sepi, nyaris enggak ada pendapatan. Terpaksa ikut kembali ke lokasi awal," ujarnya.
Nasib Pedagang Kian Memprihatinkan
Kondisi semakin memprihatinkan ketika Ketua Paguyuban Pedagang Banyuwangi Joko Tole, Agus Hariyono, mengungkapkan fakta mengejutkan.
"Banyak dagangan yang membusuk karena tidak laku. Bahkan, ada yang sampai dibuang karena sudah tidak layak konsumsi," ungkap Agus.
Akibatnya, banyak pedagang yang terpaksa gulung tikar.
"Dari 150 lebih anggota, 45% sudah tidak mampu bertahan," lanjut Agus.
Mereka terlilit utang akibat modal yang habis namun tidak kembali.
Pemerintah Didorong Segera Bertindak
Agus mendesak pemerintah daerah segera menyelesaikan pembangunan pasar.
"Kalau pemerintah ada iktikad baik, segera lakukan pembangunan. Jangan biarkan pedagang menderita," tegasnya.
Para pedagang merasa dipermainkan.
Mereka sudah siap direlokasi dengan harapan mendapatkan pasar yang lebih baik, namun kenyataan berkata lain.
Pasar induk yang seharusnya menjadi pusat aktivitas ekonomi malah mangkrak.