Sadis! Ribuan Tanaman Tembakau Dirusak, Petani Probolinggo Merugi dan Tertekan

Tanaman tembakau dirusak otk
Sumber :
  • Screen Shot Sosmed/ VIVA Banyuwangi

Probolinggo, VIVA Banyuwangi –Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan pemandangan yang pilu. Ribuan tanaman tembakau milik seorang petani di Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, tiba-tiba mengering dan berubah warna.

Jamaluddin, Anak Petani Penggerak Literasi di Kaki Gunung Bawakaraeng

Dugaan sementara, tanaman tersebut dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kok tega, apa yang dibuat iri dari keluarga ku, padahal keluarga ku banyak hutang juga," ucap sang petani dalam video tersebut dengan nada penuh kesedihan.

Pengeringan Sungai DI Bajulmati Hingga 15 November 2024, Petani: Semoga Tidak Meleset

Korban dari aksi vandalisme ini adalah pasangan suami istri, Amir Mahmud (54) dan Mutmainnah (50).

Mereka telah menanam 5.000 batang tembakau di lahan seluas 200 meter persegi.

Petani Korban Pengeringan DI Bajulmati Mengadu ke Polsek Wongsorejo Karena hal ini

Namun, harapan mereka untuk mendapatkan hasil panen yang baik pupus setelah tanaman tersebut dirusak.

"Saya sangat terpukul dengan kejadian ini," ujar Amir dengan nada lirih.

Semua harapan saya untuk memperbaiki ekonomi keluarga sirna begitu saja.

Aksi Vandalisme yang Terencana

Berdasarkan penyelidikan sementara, diduga pelaku merusak tanaman tembakau milik Amir dengan menggunakan cairan kimia berbahaya seperti gramoxone.

Cairan ini menyebabkan daun tembakau mengering dan berubah warna dengan cepat.

"Kemungkinan besar, pelaku melakukan aksinya pada dini hari saat kondisi masih gelap," ungkap Amir.

"Saat itu, saya dan istri sedang tidur dan tidak menyadari adanya orang asing yang masuk ke lahan saya," imbuhnya.

Kerugian Materi dan Mental

Kerugian yang dialami Amir akibat peristiwa ini tidak hanya materi, tetapi juga mental.

Selain kehilangan tanaman tembakaunya, ia juga harus menanggung beban utang yang cukup besar.

"Saya sudah berutang banyak untuk membeli bibit dan pupuk," ujar Amir.

"Sekarang, saya harus memikirkan bagaimana cara membayar utang tersebut," imbuhnya.

Istri Amir, Mutmainnah, bahkan sampai pingsan akibat shock.

Ia tidak menyangka usaha mereka selama berbulan-bulan merawat tanaman tembakau akan berakhir sia-sia.

Mengharapkan Keadilan

Meskipun merasa sangat kecewa, Amir memilih untuk tidak melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Ia lebih memilih untuk menyerahkan masalah ini kepada Tuhan.

"Saya ikhlas dengan apa yang telah terjadi. Semoga orang yang telah merusak tanaman saya diberikan hidayah," doanya.