Polres Situbondo Amankan 2 Pengedar Ratusan Pil Trex

Pelaku dan Barang Bukti
Sumber :
  • Dok. Polres Situbondo/ VIVA Banyuwangi

Situbondo, VIVA Banyuwangi – Satresnarkoba Polres Situbondo berhasil mengungkap peredaran obat keras berbahaya (Okerbaya) jenis Pil Trihexyphenidyl (Trex) di Wilayah Kabupaten Situbondo.

Riwayat Nabi Muhammad SAW tentang Kiamat: Kemakmuran dan Kekejaman yang Meningkat di Akhir Zaman!

Dalam pengungkapan jaringan ini, Tim Opsnal Satresnarkoba mengamankan 2 tersangka di Dusun Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo. Keduanya adalah MR (22) warga Sumberkolak dan OR (20) warga Dawuhan.

Keduanya ditangkap saat akan bertransaksi dengan seseorang, dari hasil penggeledahan ditemukan total Pil Trex sebanyak 329 butir, terdiri dari 3 bungkus plastik berisi masing-masing 100 butir Pil Trex, 1 bungkus plastik berisi 29 butir Pil Trex, uang tunai Rp. 450.000, 2 buah HP dan 1 buah tas dan 1 unit sepeda motor.

Ignatia Nilu dan Keajaiban Goa Tabuhan, Harmoni Prasejarah yang Memukau

Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, S.I.K., M.I.K. melalui Kasat Resnarkoba AKP Muhammad Luthfi, S.H. mengungkapkan bahwa kedua tersangka adalah Target Operasi yang sepak terjangnya sangat meresahkan masyarakat. Mereka tertangkap tangan ketika hendak mengedarkan sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan.

“Perbuatan tersangka ini diduga melanggar pasal 435 Jo pasal 138 ayat (2 dan 3) dan atau Pasal 436 ayat 1,2 Jo pasal 145 ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun. Kedua tersangka saat ini ditahan, demikian pula barang buktinya, juga diamankan di Polres Situbondo,” terang AKP Muhammad Luthfi, Rabu, 11 September 2024.

Inovasi BPJS Kesehatan Banyuwangi: PANDAWA, PESIAR, dan Program Lainnya untuk Mudahkan Peserta

Untuk mengungkap jaringan okerbaya tersebut, aparat kepolisian terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, memeriksa tersangka dan mengirimkan barang bukti yang ada ke Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Surabaya.

“Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk menemukan kemungkinan ada pelaku lain yang terkait,” pungkasnya.