Seorang Pemetik Kapuk di PTPN Sidomulyo Desa Alasbuluh Tewas Terjatuh, Abaikan Keselamatan Kerja?
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Kecelakaan kerja terjadi di areal Perkebunan kapuk PTPN Sidomulyo Desa Alasbuluh. Seorang pemetik kapuk tewas terjatuh dari ketinggian 30 meter. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun akhirnya meregang nyawa.
Suasana duka terlihat di kediaman Saiful Bahri setelah bapak 2 anak ini setelah mendapatkan perawatan dari RSUD Blambangan, Banyuwangi.
Warga Dusun Krajan 2, Rt 08 Rw 01 Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut menjadi korban kecelakaan kerja.
Korban Patah Tulang Kaki dan Tulang Rusuk
Korban terjatuh dari ketinggian 30 meter saat memetik buah kapuk di areal PTPN Sidomulyo bersama istrinya sekira pukul 09.00 Wib. Minggu, 22 September 2024.
“Saya tidak tahu pasti. Cuman yang saya tahu dari temen-temen petani, korban mengalami luka pada tulang kaki dan tulang rusuk,” ujar seorang petani, Kusmantoro.
Korban yang dalam kondisi terluka parah tersebut, langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.
Korban Dirujuk ke Rumah Sakit
“Tapi ternyata korban dinyatakan meninggal dunia. Langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga korban,” tutur Kusmantoro.
Sekretaris Desa (Sekdes) Alasbuluh Zainal Arifin membenarkan peristiwa yang dialami seorang warganya tersebut.
“Berdasarkan info dari pihak keluarga. Korban meninggak dunia sekira pukul 16:00 saat dirawat di (RSUD) Blambangan,” kata Sekdes Alasbuluh, Zainal Arifin pada Banyuwangi.viva.co.id.
Istri Korban Saksi Kejadian
Saat kejadian, korban sedang bekerja di lahan milik PTPN Sidomulyo, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sebagai pemetik buah kapuk.
“Istrinya membantu mengumpulkan buah kapuk yang jatuh. Jadi istri tahu saat kejadian tersebut,” jelas Sekdes.
Setelah tiba dari rumah sakit, jenasah korban yang diperkirakan berusia 30 tahunan tersebut langsung dimakamkan oleh pihak keluarga di pemakaman umum setempat.
Peristiwa yang dialami Syaiful Bahri menambah panjang daftar kecelakaan kerja saat Tingkat keselamatan kerja tidak menjadi perhatian.
Ada dugaan, Syaiful Bahri bekerja tidak menggunakan alat keselamatan kerja sebagaimana mestinya.