Kampung Lali Gadget: Upaya Achmad Irfandi Lestarikan Permainan Tradisional dan Atasi Kecanduan Gawai

Achmad Irfandi, Pendiri Kampung Lali Gadget
Sumber :
  • Dok. Achmad Irfandi/ VIVA Banyuwangi

Sidoarjo, VIVA Banyuwangi – Di era digital ini, gawai telah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir semua orang. Namun, penggunaan gawai yang berlebihan, khususnya pada anak-anak, menimbulkan berbagai dampak negatif, mulai dari ketergantungan hingga keterlambatan perkembangan motorik dan sosial.

Jamaluddin, Anak Petani Penggerak Literasi di Kaki Gunung Bawakaraeng

Keprihatinan terhadap fenomena ini mendorong Achmad Irfandi, seorang pemuda asal Sidoarjo, untuk mendirikan Kampung Lali Gadget (KLG) pada 1 April 2018. KLG berlokasi di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.

"KLG berfokus pada upaya mengurangi kecanduan gawai pada anak dengan menghidupkan kembali berbagai permainan tradisional dari seluruh Nusantara," ujar Achmad Irfandi.

Rusdi Sutejo Berkomitmen Atasi Krisis Air Bersih di Pasuruan dengan Solusi Inovatif

Melalui KLG, anak-anak diajak untuk mengenal dan memainkan permainan tradisional, sekaligus mendapatkan edukasi tentang budaya, kearifan lokal, olahraga, dan edukasi satwa.

"Permainan tradisional memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak, " jelas Achmad

Sail 2 Indonesia Rally 2024, Belasan Yacht dari Berbagai Negara Berlabuh di Marina Boom Banyuwangi

Selain mengembangkan aspek motorik dan kemampuan sosial, permainan tradisional juga membentuk karakter anak, mengajarkan mereka tentang pentingnya kerja sama dan saling menghargai

Achmad menyadari bahwa gawai sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Namun, melalui KLG, ia berupaya menghindarkan anak-anak yang belum cukup usia dari penggunaan gawai dan mengenalkan mereka pada kekayaan budaya Indonesia.

Halaman Selanjutnya
img_title