Petani Desa Bimorejo: Tambak Sidojoyo Silakan Operasi, ini Syaratnya
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Kisruh petani Desa Bimorejo dengan tambak Sidojoyo mulai menemukan titik terang. Petani mengizinkan operasional tambak Sidojoyo dengan sejumlah kesepakatan.
Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah terus berupaya menyelesaikan kisruh antara petani Desa Bimorejo dengan tambak Sidojoyo. Selasa, 15 Oktober 2024.
Bertempat di Kantor Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur perwakilan petani kembali dipanggil.
Dalam mediasi kali ini, petani sepakat mengizinkan operasional tambak Sidojoyo secara penuh berdasarkan kesepakatan.
"Dalam kesepakatan kali ini, kami berharap pihak tambak bisa konsekwen untuk mentaatinya," ujar petani Desa Bimorejo, Muqodim.
Dalam rancangan kesepakatan tersebut, pihak petani berharap tambak Sidojoyo agar memberikan ganti untung saat tanaman petani terdampak operasional tambak.
"Jangan ganti rugi. Karena nilainya sangat tidak manusiawi," tutur Ketua Aliansi Petani Bimorejo (APB) Amir Mahmud.
Petani berharap, kerugian yang diberikan sesuai dengan yang diderita petani dan bukan sekedarnya.
"Untuk 1/4 hektar, kita mengeluarkan biaya hingga 25 juta rupiah. Kita dikasih ganti rugi hanya 5 juta. Ini bukan hanya ganti rugi tapi ganti bangkrut," keluh Amir Mahmud.
Proses pencairan pun, petani juga berharap tidak terlalu berbelit-belit dan bertele-tele.
"Sudah namanya ganti rugi dan mintanya selalu dipimpong ke sana kemari. Pengemis aja minta langsung dikasih, lha ini justru dilempar sana lempar sini," jelas Amir Mahmud pada Banyuwangi.viva.co.id.
Sementara itu, manager tambak Sidojoyo Bejo dan Humas Abdul Gofar tiba di Kantor Kecamatan Wongsorejo dalam waktu yang berbeda.
Dalam tanggapannya terhadap tuntutan perwakilan petani, kedua perwakilan tambak Sidojoyo tersebut mengaku tidak bisa mengambil keputusan apapun.
"Saya tetap akan menyampaian Pak Tri dan Direksi lainnya," kata Manager tambak Sidojoyo, Bejo.
Kisruh antara petani Desa Bimorejo dengan tambak Sidojoyo sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Upaya mediasi telah dilakukan beberapa kali namun belum juga membuahkan hasil yang memuaskan semua pihak.