Gunung Iya di NTT Naik ke Level Siaga: Potensi Erupsi dan Dampaknya, Ini yang Harus Diwaspadai!
- FB: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
8. Gempa Tektonik Jauh: 56 kali
9. Gempa Tremor Menerus: Amplitudo 1–1,8 mm (dominan 1,5 mm)
Fenomena gempa vulkanik dalam menjadi dominasi kegempaan pada Gunung Iya dalam periode ini. Aktivitas gempa tersebut terus meningkat dan memicu aktivitas gempa dangkal, yang dapat menjadi indikator potensi erupsi di masa mendatang. Pergerakan atau tekanan magma mulai terlihat sejak 16 Oktober 2024, di mana gempa tremor mulai terekam secara signifikan. Aktivitas ini menandakan pergerakan magma menuju permukaan yang bisa memicu terjadinya erupsi sewaktu-waktu.
Rekomendasi PVMBG dan BPBD untuk Keselamatan Warga
Dengan status Level III (Siaga), PVMBG dan BPBD Kabupaten Ende serta BPBD Provinsi NTT memberikan sejumlah rekomendasi bagi warga sekitar dan wisatawan yang beraktivitas di kawasan tersebut. Pertama, masyarakat dilarang mendekati area dalam radius 3 km dari kawah aktif Gunung Iya, baik di darat maupun laut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari dampak potensi bahaya, terutama dari kemungkinan gas beracun yang bisa muncul dari lubang gas di sekitar kawah.
Pemerintah setempat juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu-isu yang beredar mengenai erupsi Gunung Iya. "Warga diharapkan mengikuti arahan resmi dari BPBD, baik kabupaten maupun provinsi, untuk memastikan informasi yang diterima akurat," jelas informasi dalam unggahan press release.
Pemerintah daerah bersama BPBD setempat terus melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung serta Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah di wilayah Nusa Tenggara. Pos Pengamatan G. Iya yang terletak di Jl. Ikan Paus, Tewejangga, Kabupaten Ende, juga turut serta memantau perkembangan aktivitas gunungapi ini.