Tawon Vespa Kuliner Ektrim Khas Banyuwangi
- Jumroini Subhan
Jika sarang tidak terlalu dalam, Hermawan menggunakan kapas yang diberi sedikit bensin untuk dimasukkan ke dalam lubang sarang tawon. Hal ini dilakukan agar semua tawon tetap berada di dalam sarang.
“Pengambilan sangat sulit jika posisinya ada di dalam tanah, kita pakai obor untuk menghalau dilubang besar. Pakai kapas jika lubang kecil kenapa saya buat begitu, itu untuk menghadang agar semua tawon tetap berada di dalam sarang,” ceria Herman.
Setelah menunggu beberapa menit, tawon yang berada di dalam sarang menjadi lemah, sehingga Herman dapat mengambilnya dengan mudah.
Ketika sudah mendapat buruan berupa tawon endas, Herman langsung mulai membersihkan. Ia memisahkan tawon tua dari yang masih muda bahkan yang masih menjadi larva, biasanya larva tawon endas berwarna putih kekuningan.
Bumbu yang dipakai sangat sederhana dan muda didapat. Lebih sering dimasak berkuah mirip sop, orang suku osing menyebutnya masakan sayur “Uyah Asam” atau lebih modern sekarang ini namanya “Sayur Kesrut”.
“Saya masak memakai bumbu sayur kesrut, nang kene jenenge jangan uyah asem. Kalau yang tawon tua biasanya kita goreng dulu baru kita campur ke sayurnya. Pokoknya mak nyuuusss...! mas.” Tambahnya.