Jejak Sejarah Jember: Dari Legenda hingga Pusat Perkebunan

Foto Kantor Bupati Jember
Sumber :
  • Kemendikbud

Sejarah, VIVA BanyuwangiJember, kota yang terletak di tapal kuda Jawa Timur, menyimpan sejarah panjang yang menarik untuk diungkap. Dari kisah legenda hingga menjadi pusat perkebunan di era kolonial, perjalanan Jember mencerminkan dinamika dan transformasi sebuah wilayah yang terus berkembang hingga saat ini.

Legenda dan Asal-usul Nama

Jember, Mutiara Tersembunyi di Jawa Timur: Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Asal-usul nama Jember memiliki beberapa versi yang berkembang di masyarakat. Salah satu versi yang populer adalah legenda tentang Putri Jembersari, seorang putri cantik yang hilang secara misterius. Konon, ia menghilang di sebuah daerah yang kemudian dinamakan Jember, sebagai bentuk penghormatan terhadapnya.

Versi lain mengaitkan nama Jember dengan perjalanan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit. Dalam perjalanannya, sang raja singgah di sebuah daerah yang banyak ditumbuhi tanaman jember, sejenis tanaman perdu. Daerah tersebut kemudian dikenal sebagai Jember, merujuk pada tanaman yang tumbuh subur di sana.

Masa Kolonial: Jember sebagai Pusat Perkebunan

Jember, Kota Tembakau dengan Pesona Akomodasi yang Menggoda

Sejarah Jember modern bermula pada masa kolonial Belanda. Pada abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda membuka wilayah Jember untuk perkebunan. Tanah yang subur dan iklim yang mendukung membuat Jember menjadi lokasi ideal untuk budidaya berbagai komoditas, terutama tembakau.

Perkebunan tembakau di Jember berkembang pesat, menarik banyak investor dan tenaga kerja dari berbagai daerah. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur di Jember. Jejak masa perkebunan tembakau ini masih dapat dilihat hingga kini, seperti bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda dan tradisi ngopi yang kuat di masyarakat Jember.

Pembentukan Kabupaten Jember

Situbondo, Surga Kuliner Tersembunyi di Tapal Kuda

Pada tahun 1928, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad Nomor 322 yang mengatur ulang pemerintahan di Jawa Timur. Salah satu keputusan penting dalam Staatsblad ini adalah pembentukan Kabupaten Jember yang mulai berlaku pada 1 Januari 1929.

Setelah Indonesia merdeka, status Jember sebagai kabupaten diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten di Jawa Timur. Sejak saat itu, Jember terus berkembang sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan ekonomi di wilayah tapal kuda.

Jember Kini: Kota Tembakau dan Pendidikan

Saat ini, Jember dikenal sebagai kota tembakau dan pusat pendidikan di Jawa Timur. Industri tembakau masih menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian Jember, dengan adanya pabrik-pabrik rokok dan perkebunan tembakau yang luas. Selain itu, Jember juga memiliki sejumlah perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Jember, yang menarik mahasiswa dari berbagai daerah.

Jember juga memiliki potensi wisata yang menarik, seperti Pantai Papuma, Taman Nasional Meru Betiri, dan berbagai situs sejarah. Pemerintah daerah terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Sejarah Jember adalah kisah tentang transformasi sebuah wilayah dari masa kerajaan hingga menjadi pusat perkebunan di era kolonial, dan akhirnya berkembang menjadi kabupaten yang maju dan dinamis. Dari legenda Putri Jembersari hingga tradisi ngopi yang kuat, Jember menyimpan kekayaan budaya dan sejarah yang patut dijaga dan dilestarikan. Dengan semangat dan kerja keras masyarakatnya, Jember optimis menatap masa depan yang lebih baik.