Belajar Dari TikTok Mahasiswa Banyuwangi Bikin Olahan Dan Dijual Ke Bazar Ramadhan
"Kerjasama tim sangat dibutuhkan di sini. Setelah kami pikir-pikir juga, ternyata mencari duit itu susah. Uang Rp 1.000 saja sangat berharga," ungkapnya.
Dinda menambahkan, kegiatan berjualan takjil yang dilakukan sekelompok mahasiswa itu ternyata bagian dari mata kuliah kewirausahaan.
Ia juga menceritakan pengalamannya dan perasaannya. Yang mana untuk menawarkan ke para pengunjung yang datang, itu tidak mudah apalagi ini pertama kalinya menjalankan usaha. Apalagi tantangan terberatnya adalah menentukan ide dan gagasan untuk berbisnis. Belum lagi sebelumnya menjumpai beberapa kali mengalami kegagalan di awal usaha.
"Kami tidak langsung berjualan di sini. Awalnya gagal, dan setelah beberapa kali percobaan pembuatan produk akhirnya berhasil," ujarnya.
Dinda menambahkan, sejumlah produk yang dijual itu berangkat dari ide referensi yang didapat dari media sosial. Untuk mengetahui bagaimana cara mengolah jajanan yang mereka jual sekaligus resep, dan untuk mendapatkan itu semua modal olahan mereka belajar dari tiktok.
Dengan begitu, kini ia mulai memahami meskipun ia tidak jalan sendiri, untuk itu dengan keberhasilan setelah semua ia lalui. Kerja tim sangat dibutuhkan, salah satunya dengan menyamakan frekuensi dengan tim.
"Intinya, banyak tantangan yang kami hadapi. Namun semuanya berhasil dilalui berkat kerjasama tim," tegasnya.