Jembatan Penghubung Antar-Desa di Pasuruan Ambrol Diterjang Banjir
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Cuaca ekstrem kembali memakan korban infrastruktur di Kabupaten Pasuruan. Sebuah jembatan penghubung antar-desa di Dusun Kelompang, Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, ambrol sepanjang dua meter akibat diterjang banjir pada Minggu (tanggal spesifik). Peristiwa ini tidak hanya mengganggu mobilitas warga tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pengguna jalan.
Banjir Meluap ke Jalan dan Permukiman
Dalam sebuah video amatir yang direkam oleh warga, banjir terlihat meluap dari saluran air dan persawahan sekitar, menggenangi jalan utama kabupaten hingga halaman sekolah Madrasah. Kepala Desa Tanggulangin, Imron, mengonfirmasi bahwa banjir terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang membuat saluran air tidak mampu menampung debit air.
“Air meluap ke permukiman dan bahkan halaman sekolah berubah menjadi kolam. Kami terus mengimbau warga agar tetap waspada,” ujar Imron saat diwawancarai.
Jembatan Ambrol dan Akses Terganggu
Jembatan dengan lebar empat meter yang menghubungkan Desa Tanggulangin dan Desa Tembero kini dalam kondisi rusak parah. Bagian tengah jembatan ambrol sepanjang dua meter, menyebabkan kendaraan roda empat tidak dapat melintas.
Meski sepeda motor masih bisa melewati jembatan tersebut, pengguna harus ekstra hati-hati untuk menghindari risiko jatuh atau terperosok. “Kami khawatir kalau tidak segera diperbaiki, kondisi akan semakin membahayakan pengguna jalan,” kata Makhrus, seorang warga setempat.
Pemerintah Desa Himbau Kewaspadaan
Pemerintah Desa Tanggulangin telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh pengguna jalan untuk berhati-hati ketika melintasi jembatan tersebut. Langkah darurat sedang dirancang untuk memperbaiki jembatan, namun akses jalan dipastikan akan terganggu selama beberapa waktu ke depan.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk mencari solusi terbaik agar jembatan ini segera diperbaiki. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” tambah Imron.
Dampak Banjir pada Aktivitas Warga
Selain kerusakan jembatan, banjir juga berdampak signifikan pada aktivitas warga, terutama di sekitar wilayah terdampak. Halaman sekolah yang terendam mengganggu kegiatan belajar mengajar, sementara akses ke permukiman menjadi sulit akibat genangan air.
Warga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan secepatnya, baik untuk perbaikan infrastruktur maupun penanganan banjir agar tidak terjadi kembali.
Langkah Pencegahan yang Diperlukan
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perawatan saluran air dan mitigasi banjir yang lebih baik di wilayah rawan. Dengan perubahan cuaca yang semakin ekstrem, penguatan infrastruktur seperti jembatan dan saluran drainase menjadi prioritas yang tidak dapat diabaikan.