Plengsengan Sungai Welang Ambrol, Akses Jalan di Kota Pasuruan Ditutup Total
- Istimewa/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Plengsengan Sungai Welang di Kota Pasuruan, Jawa Timur, ambrol sepanjang puluhan meter pada Jumat pagi (tanggal kejadian). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tetapi jalan penghubung antara Kecamatan Gadingrejo dan Pohjentrek terpaksa ditutup total demi keselamatan warga. Detik-detik runtuhnya plengsengan ini sempat terekam video oleh warga dan menunjukkan betapa genting situasi di lokasi kejadian. Artikel ini mengulas kronologi kejadian, penyebab insiden, serta dampak terhadap aktivitas masyarakat sekitar.
Kronologi Runtuhnya Plengsengan Sungai Welang
Dalam rekaman video yang diambil warga, terlihat detik-detik material plengsengan sepanjang 17 meter runtuh ke dasar sungai hanya dalam hitungan menit. Lokasi kejadian berada di dekat jembatan yang menjadi penghubung Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, dengan Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan.
Rudi Kurniawan, Lurah Karangketug, menjelaskan bahwa keretakan di area plengsengan sudah mulai terlihat sejak Kamis malam. "Setelah sungai meluap akibat hujan deras, tanah di sekitar plengsengan mulai menunjukkan tanda-tanda retak. Warga sudah kami imbau untuk menghindari lokasi tersebut," ujar Rudi.
Beruntung, saat plengsengan ambrol, area tersebut dalam kondisi sepi sehingga tidak ada korban jiwa. Namun, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, akses jalan di lokasi tersebut ditutup total hingga ada penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.
Penyebab dan Dampak Insiden
Ari Wikiono, Kepala BPBD Kota Pasuruan, menyebutkan bahwa ambrolnya plengsengan Sungai Welang diduga kuat akibat derasnya aliran sungai saat banjir. "Pondasi plengsengan mungkin tidak cukup kuat untuk menahan tekanan air sungai yang meluap selama musim hujan," jelasnya.
Dampak dari insiden ini cukup signifikan bagi warga sekitar. Mereka harus memutar sejauh dua kilometer untuk mencapai desa sebelah karena jalan penghubung utama telah ditutup. Aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat pun menjadi terganggu akibat penutupan jalan tersebut.
Langkah Penanganan dan Harapan Warga
Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah Kota Pasuruan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemilik wilayah sungai untuk segera melakukan perbaikan. "Kami berharap penanganan segera dilakukan agar akses jalan dapat kembali normal. Selain itu, perlu adanya solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang," tambah Rudi Kurniawan.