Logika Mistika, Salah Satu Penyebab Alasan Indonesia Sulit Maju

Kepercayaan yang tinggi masyarakat terhadap perdukunan
Sumber :
  • VIVA.co.id

Budaya, VIVA BanyuwangiLogika mistika, cara berpikir yang bertumpu pada kepercayaan yang tidak berlandaskan bukti ilmiah, masih menjadi tantangan terbesar dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Situasi ini terus berlanjut, sebagaimana Tan Malaka menggambarkannya sebagai “penjara mental” dalam bukunya Madilog terbitan 1943. Pentingnya peralihan dari mistisisme ke filsafat dan diakhiri ke sains. 

Rambu Solo, Tradisi Pemakaman Paling Mahal di Indonesia

Tan Malaka berpendapat bahwa kolonialisme yang paling besar dampaknya terhadap bangsa Indonesia bukan hanya kolonialisme material, namun juga kolonialisme spiritual yang berakar pada pikiran mistik. 

Misalnya saja, banyak orang yang mempercayai mitos-mitos yang tidak mempunyai dasar bukti, seperti penggunaan jimat atau praktik perdukunan untuk menemukan obat bagi masalah pribadi atau sosial. Tamalaka percaya bahwa hal ini tidak hanya menghambat kemajuan manusia, tetapi juga mematikan perekonomian dan masyarakat secara luas. 

Dampak Buruk Logika Mistika

Festival Gandrung Sewu: Harmoni 1000 Penari yang Menggetarkan Banyuwangi

Ilmu sihir dapat menimbulkan banyak masalah, mulai dari kehilangan uang hingga kematian. Contohnya adalah orang tua yang membawa anaknya ke pengusir setan untuk "mengusir roh jahat", namun ia jatuh sakit parah akibat metode yang tidak efektif ini.

Selain itu, popularitas produk misterius seperti gelang perangsang darah menunjukkan bagaimana masyarakat membuang-buang sumber daya untuk hal-hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. 

Fondasi Cinta yang Kokoh: Cara Membangun Kepercayaan dalam Hubungan

Selain itu, logika misterius membatasi pemikiran kritis dan pemikiran kreatif. Secara umum hal ini berdampak pada pengembangan sumber daya manusia sebagai penopang utama kemajuan negara. Di saat dunia sedang fokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang mampu berpikir logis, mampu mengolah data, dan memecahkan masalah melalui kreativitas. 

Halaman Selanjutnya
img_title