Menguak Misteri Pantai Payangan Jember: Keindahan Alam yang Berpadu dengan Kisah Mistis dan Bahaya Laut
- wisato.id
Budaya, VIVA Banyuwangi –Pantai Payangan di Jember, Jawa Timur, bukan sekadar destinasi wisata dengan pemandangan menawan. Pantai ini menyimpan berbagai cerita mistis, ritual tradisional, dan potensi bahaya yang sering kali luput dari perhatian pengunjung. Di balik panorama alamnya yang indah, Pantai Payangan menjadi saksi perpaduan antara kepercayaan lokal, tragedi, dan pentingnya kesadaran akan bahaya laut.
Legenda dan Mitos yang Membayangi Pantai Payangan
Salah satu cerita yang paling dikenal adalah legenda Nyi Roro Kidul, penjaga Laut Selatan Jawa. Masyarakat lokal percaya bahwa pantai ini merupakan salah satu gerbang menuju kerajaannya. Ritual larung sesaji, seperti kepala kerbau atau hasil bumi, sering dilakukan untuk mengusir bala atau menarik rezeki. Kepercayaan ini terus hidup di hati penduduk setempat dan menarik perhatian wisatawan yang penasaran dengan budaya mistis Jawa.
Selain itu, terdapat mitos Pulau Tembini, sebuah pulau misterius yang konon hanya dihuni oleh wanita dan berbahaya bagi pria. Pulau ini dipercaya berada di Laut Selatan, antara Jember dan Malang, meskipun keberadaannya belum pernah terkonfirmasi. Cerita ini menambah aura mistis Pantai Payangan sebagai lokasi yang penuh teka-teki.
Ritual di Bukit Sarat dan Pesugihan
Bukit Sarat, yang berada di sekitar Pantai Payangan, juga menjadi pusat perhatian. Di puncak bukit ini terdapat makam Patih Ulung, yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Banyak orang dari luar daerah datang untuk melakukan ritual demi mendapatkan kekayaan atau kesaktian. Meskipun kebenarannya masih menjadi misteri, kepercayaan ini telah turun-temurun diyakini masyarakat.
Tidak hanya itu, Pantai Payangan juga menjadi lokasi untuk ritual pesugihan. Beberapa pengunjung melakukan praktik ini dengan berendam di laut pada malam hari, berharap mendapatkan keberuntungan. Namun, aktivitas seperti ini sering kali memicu reaksi negatif dari penduduk setempat, yang menganggapnya berlebihan dan bertentangan dengan kepercayaan mereka akan pentingnya menjaga keharmonisan alam.
Bahaya Laut yang Mengintai
Di balik semua cerita mistis, Pantai Payangan juga menyimpan bahaya yang nyata. Ombaknya yang tinggi dan arus bawah laut yang kuat membuat pantai ini berbahaya untuk berenang. Salah satu insiden tragis terjadi pada 12 Februari 2022, ketika 11 orang kehilangan nyawa akibat terseret arus rip saat melakukan ritual di tengah malam. Fenomena ini disebabkan oleh arus balik yang terbentuk akibat pertemuan gelombang di teluk.
Arus rip, atau "alun serot alun" dalam bahasa lokal, adalah arus laut yang kuat dan sulit diprediksi. Sayangnya, kurangnya pemahaman publik tentang bahaya ini sering kali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menekankan bahwa arus rip adalah fenomena alam yang dapat dijelaskan secara ilmiah, bukan akibat kemarahan laut atau mitos tertentu.
Transformasi Menjadi Destinasi Wisata
Dulunya, Pantai Payangan hanya dikenal sebagai dermaga nelayan. Namun, seiring waktu, pantai ini berkembang menjadi destinasi wisata populer, bersaing dengan pantai-pantai lain seperti Watu Ulo dan Papuma. Meski demikian, peralihan ini menimbulkan dilema di kalangan penduduk lokal. Masuknya wisatawan yang sering kali terlibat dalam ritual-ritual mistis memunculkan perasaan campur aduk, terutama ketika aktivitas tersebut dianggap merusak keharmonisan lingkungan.
Meningkatkan Kesadaran dan Keselamatan
Insiden-insiden tragis di Pantai Payangan seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya memahami bahaya laut. Pendidikan tentang karakteristik arus rip dan cara menghadapinya perlu ditingkatkan. Mitos-mitos seperti Nyi Roro Kidul memang menjadi bagian dari budaya yang harus dihormati, tetapi tidak boleh mengalihkan perhatian dari fakta ilmiah tentang risiko di perairan ini.
Bagi para pengunjung, menghormati budaya lokal sekaligus mematuhi aturan keselamatan adalah langkah penting untuk menikmati keindahan Pantai Payangan tanpa mengorbankan nyawa. Sebagai destinasi yang kaya akan sejarah, kepercayaan, dan keindahan alam, Pantai Payangan tetap menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, selama kesadaran akan potensi bahayanya tetap dijaga.