Tradisi Sedekah Bumi "Gelar Pitu dan Kopat Lodoh” Masih Eksis di Banyuwangi

Arak-arakan gunungan ketupat warga Kampung Baru
Sumber :
  • Jumroini Subhan

Gelar Pitu berasal dari kata Gelar yang artinya menggelar atau menata, sedangkan pitu berarti pitutur atau ucapan. Jadi, jika diartikan, Gelar Pitu mengandung makna menata ucapan dari Buyut Saridin, seorang leluhur mereka yang telah memberikan tujuh wejangan kepada keturunannya.

Ini Kata Wisatawan Tentang Budaya di Banyuwangi

Salah satu isi wejangan tersebut adalah keturunan Buyut Saridin diminta untuk melaksanakan Sedekah Bumi, yang dilaksanakan di halaman atau di tengah jalan.  

Acaran makan bersama di acara

Photo :
  • Jumroini Subhan
Liburan di Banyuwangi? Berikut Jadwal Pagelaran Budaya Tradisional Suku Osing Banyuwangi

Selamatan itu dilaksanakan dengan berbagai hasil bumi dan gunungan yang berisi ketupat serta makanan yang ditempatkan menggunakan pelepah pisang atau biasa disebut Ancak. 

“Tradisi ini berlangsung sejak adanya wejangan mbah buyut Saridin sesepuh desa sini, makanya acara ini terus digelar tiap tahun.” Cerita Sanusi.

Silaturahmi dengan Seniman dan Budayawan, Bupati Ipuk Ajak Terus Kolaborasi Majukan Seni Budaya Daer

Dalam tradisi yang telah dilaksanakan turun-temurun ini, para warga dari berbagai usia berbondong-bondong mengikuti ider bumi mengarak gunungan tumpeng dari ketupat. 

Semua warga Dukuh Talun Jeruk berpartisipasi dalam acara ini dengan guyub dalam suasana gotong royong.

Halaman Selanjutnya
img_title