Tradisi Sedekah Bumi "Gelar Pitu dan Kopat Lodoh” Masih Eksis di Banyuwangi

Arak-arakan gunungan ketupat warga Kampung Baru
Sumber :
  • Jumroini Subhan

Sebelum makan Ancak Kopat Lodoh, warga berdoa agar desa mereka dijauhkan dari segala bencana dan sumber penyakit, karena ritual Gelar Pitu diyakini merupakan selamatan tolak balak.

Pencurian Helm Marak di Banyuwangi, Pengunjung Kafe dan Salon Resah

Dukuh Talun Jeruk, sebuah pedukuhan di kampung Glagah, Banyuwangi, adalah rumah bagi masyarakat petani Osing yang menjalankan tradisi leluhur mereka dengan penuh pengabdian. 

Salah satu tradisi yang dipertahankan hingga kini adalah Kopat Lodoh, sebuah ritual sedekah bumi yang dilakukan dengan makan bersama. 

Cerpen Bahasa Using Banyuwangi, Judul: Tangga

Ritual ini memiliki tujuan utama untuk memohon keselamatan dari segala bencana dan penyakit serta untuk menjaga keharmonisan antara masyarakat, alam, dan Tuhan.

Selain Kopat Lodoh, warga Dukuh Talun Jeruk juga menjalankan ritual Gelar Pitu yang dipercayai sebagai selamatan tolak bala. Khususnya dalam masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, Gelar Pitu menjadi penting dalam memohon keselamatan dan perlindungan dari segala malapetaka.

Banyuwangi Gelar Festival Bagel untuk Lestarikan Permainan Tradisional

Budayawan Aekanu Hariyono menjelaskan bahwa masyarakat Osing masih mempercayai kekuatan ritual dalam berkomunikasi dengan sesuatu di luar dirinya. Mereka menyadari bahwa kehidupan manusia akan berjalan baik apabila keharmonisan dengan alam dan Tuhan tetap terjaga.

“Ini menjadi tradisi penting yang setiap tahun digelar sebab masyarakat osing masih mempercayai kekuatan ritual dalam berkomunikasi dengan sesuatu di luar dirinya.” Terangnya.

Halaman Selanjutnya
img_title