Numpak Jaran Kencak, Tradisi Budaya Banyuwangi Saat Khitanan

Tradisi Banyuwangi Naiki Kuda Hendak dikhitan
Sumber :
  • Moh. Hasbi/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi - Ngarak anak hendak dikhitan (Sunat) jadi tradisi Budaya Masyarakat Banyuwangi sejak dulu. Tradisi Ngarak kuda masih sering dijumpai saat seorang anak kecil yang hendak dikhitan (Sunat). Bukan hanya bagi anak yang dikhitan, tradisi ngarak tersebut juga menjadi hiburan bagi warga sekitar. 

Bupati Imbau UMKM di Banyuwangi Konsisten Jaga Kehalalan Produk

Dalam kegiatan Arak-arakan ini mempertontonkan seekor kuda yang didandani dengan kostum pernak-pernak dan diberi hiasan seperti sayap, lengkap dengan klinting atau bel kecil di masing-masing kaki kuda. 

Kuda tersbut kemudian dinaiki anak kecil setelah menjalankan proses khitan (Sunat) dengan diiringi seni musik tradisional terbang kuntulan.

Jangkitan Chikungunya Meluas, Masyarakat Banyuwangi Diminta Waspada

Ngarak kuda ini sudah menjadi sebuah tradisi dalam meramaikan acara hajatan warga Blambangan. Selain sudah menjadi tradisi kesenian tradisional juga sebagai simbolis hadiah untuk anak kecil yang disunat.

"Dulu juga saya seperti ini, yang mana agar anak mau disunat naik kuda dan diarak keliling kampung sebagai hiburan bagi anak hendak dikhitan," kata Mohammad warga Desa Labanasem, di sela-sela kegiatan mendampingi putranya, Selasa 07 Oktober 2023.

Banyuwangi KLB Chikungunya, Belasan Orang jadi Suspek

Hiburan ini juga bertujuan orang tua kepada anaknya yang hendak dikhitan, agar tidak takut saat di sunat.

Anak Kendarai Kuda

Photo :
  • Moh. Hasbi/VIVA Banyuwangi
Halaman Selanjutnya
img_title