Di Banyuwangi ada Tadarus Menggunakan Al-Qur'an Raksasa, Perlu Dua Orang Untuk Menbaliknya
Banyuwangi –Tradisi Unik, tadarusan Jama'ah di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, setiap bulan suci Ramadhan jama'ah rutin melaksanakan kegiatan tadarus Al - Qur'an usai ibadah sholat tarawih.
Setiap bulan Ramadhan tiba, umat muslim di sekitar masjid Agung Baiturrahman yang berlokasi dan berdampingan dengan RTH Taman Sritanjung. Sudah menjadi tradisi yakni bertadarus membaca Al- quran berukuran besar, yakni setinggi 210 cm dan lebar 140 cm.
Di kutip dari Media Online Viva.co.id Alquran raksasa berukuran 150 x 200 cm ini ditulis tangan oleh Haji Abdul Karim dari Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Genteng, Jawa Timur. Butuh dua orang dewasa untuk membalik lembar demi lembar Alquran yang diklaim merupakan yang paling besar di Asia Tenggara ini.
Dalam narasi Viva.co.id diketahui kitab Al-qur'an merupakan salah satu karya uang dibuat oleh Ustadz Drs. H. Abdul Karim, dari YAPIP (Yayasan Pendidikan Islam Pesantren) Bustanul Ma'mur Genteng, dengan tulis tangan yang dimulai pengerjaanya mulai 1 Januari 2010 hingga akhir Ramadhan 1431 Hijriah/ September 2010 Masehi lalu.
Selanjutnya, Selain berbeda ukuran dengan Al-qur'an pada umumnya, Al-quran besar memakai kertas khusus yang didatangkan dari negara Jepang. Begitu pula untuk menjaga kesucian Alquran ini telah dibuatkan kotak khusus yang terbuat dari kayu jati.
Sementara itu Al quran ini penulisnya saat menulis Alqur'an 30 Juz menggunakan tangannya, dan isinya mengkolaborasikan mushaf Alquran gaya Timur Tengah dengan gaya Indonesia, yang dilengkapi pula dengan tanda baca atau "kharokat". Hal ini untuk memudahkan membaca bagi seluruh kaum muslim di Indonesia.
Sudah tidak asing lagi, tadarus setiap ramadhan sudah menjadi tradisi jama'ah setelah selesai Shalat tarawih. Tidak hanya itu tradisi baca Alquran raksasa menjadi daya tarik para wisatawan daru luar kota sengaja datang ke Banyuwangi untuk berkunjung ke destinasi wisata religi.
