Sejarah Tari Gandrung yang Menjadi Ikon dan Ciri Khas Banyuwangi

Tari Gandrung Banyuwangi
Sumber :

Berkat munculnya gandrung, seni ini kemudian dimanfaatkan sebagai alat perjuangan yang setiap saat mengadakan pementasan dengan mendatangi tempat-tempat yang dihuni oleh sisa rakyat yang hidup berpencar-pencar di pedesaan, di pedalaman maupun yang menetap di hutan.

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung jadi Ingatan Kolektif Nasional 2024

Setelah gandrung datang menampilkan pentas tari, orang-orang yang menderita di hutan pun mulai ingin kembali ke kampung halamannya, mulai membentuk kehidupan baru atau ikut membabat hutan Tirta Arum dan kemudian tinggal di ibu kota baru yang dibangun atas prakarsa dari Mas Alit.

Setelah ibu kota baru selesai dibangun, ibu kota tersebut dikenal dengan nama Banyuwangi sesuai dengan konotasi dari nama hutan yang telah di babad yaitu Tirta Arum.

Cerpen using, Judul: Pecel Pitik

Dari keterangan tersebut, maka terlihat jelas bahwa tujuan dari kelahiran kesenian tari gandrung ialah untuk menyelamatkan sisa rakyat yang telah dibantai habis-habisan oleh Kompeni dan membangun lagi bumi Belambangan di sebelah timur yang telah hancur karena seruan Kompeni.

Menurut catatan sejarah, tari gandrung pertama kali ditarikan oleh para laki-laki yang berdandan seperti perempuan, sedangkan menurut laporan dari Scholte (1927), instrumen utama yang mengiringi tari gandrung lanang adalah kendang.

Banyuwangi Gelar Festival Bagel untuk Lestarikan Permainan Tradisional

Pada masa tersebut, biola juga digunakan. Akan tetapi, gandrung laki-laki ini makin lama semakin hilang dari Banyuwangi tepatnya pada sekitar tahun 1890-an dan diduga karena ajaran Islam melarang segala bentuk transvestisme atau laki-laki yang berdandan seperti perempuan.

Tari gandrung laki-laki pun benar-benar lenyap pada tahun 1914, usai penari terakhir laki-laki yaitu Marsan meninggal dunia. Menurut sejumlah sumber, kelahiran dari tari gandrung ditujukan sebagai hiburan semata, terutama bagi para pembabat hutan dan mengiringi upacara untuk meminta selamat karena proses pembabatan hutan yang angker.

Halaman Selanjutnya
img_title