Sejarah Tari Gandrung yang Menjadi Ikon dan Ciri Khas Banyuwangi

Tari Gandrung Banyuwangi
Sumber :

Tari Gandrung pada mulanya dilakukan oleh kaum laki-laki bernama Marsan yaitu penari gandrung pertama. Mereka membawa peralatan musik berupa kendang dan beberapa rebana atau terbang.

Mengenal Potensi Wisata Alam dan Buatan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat Keindahan yang Belum Tersentuh

Setiap hari, para Marsan ini berkeliling dan mendatangi tempat-tempat yang dihuni oleh sisa rakyat Blambangan yang berada di sebelah timur atau saat ini daerah tersebut meliputi Kab. Banyuwangi.

Hal itu disebabkan sisa rakyat yang tinggal di daerah tersebut hanyalah mencapai 5000 jiwa, karena peperangan yaitu penyerbuan kompeni yang dibantu oleh Mataram serta Madura pada sekitar tahun 1767 untuk merebut Blambangan dari kekuasaan Mengwi, hingga berakhirnya perang Bayu yang cukup sadis, keji maupun brutal dan dimenangkan oleh Kompeni pada 11 Oktober tahun 1772.

Mengenal Lebih Dekat Pesona Budaya Agam: Dari Tari Eksotis hingga Ritual Unik

Menurut cerita, jumlah rakyat yang tewas, melarikan diri maupun menjadi tawanan, hilang dan lainnya tidak tentu. Beberapa rakyat mungkin dibuang atau di selong oleh Kompeni dan diperkirakan mencapai hingga lebih dari 60.000 jiwa.

Sementara itu, sisanya yaitu 5000 jiwa rakyat hidup terlantar dengan keadaan yang memprihatinkan, terpencar di desa-desa, di pedalaman atau bahkan banyak yang memutuskan untuk berlindung di hutan.

Polresta Banyuwangi Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Kampanye Pilkada 2024

Mereka adalah para orang tua, janda, anak-anak yang yatim piatu. Beberapa ada yang memilih untuk menyingkir dan melarikan diri ke negeri lain seperti Mataram, Madura, Bali dan lainnya.

Sebagian dari mereka yang berhasil melarikan diri ke dalam hutan telah meninggal karena kesengsaraan yang mereka alami. Sehingga udara pun tercemar oleh mayat-mayat yang membusuk hingga jarak yang cukup jauh.

Halaman Selanjutnya
img_title