Jean-Jacques Rousseau, Filsuf Revolusioner yang Mengubah Wajah Dunia Modern

Jean-Jacques Rousseau, Filsuf Revolusioner Dunia Modern
Sumber :
  • https://brewminate.com/jean-jacques-rousseau-and-the-social-contract-tradition/

Sejarah, VIVA Banyuwangi –Dalam catatan sejarah pemikiran dunia, nama Jean-Jacques Rousseau tak pernah lekang oleh waktu. Lahir di Jenewa, Swiss, pada 28 Juni 1712, Rousseau menjadi salah satu tokoh pencerahan yang paling berpengaruh dalam perkembangan filsafat politik dan sosial. Melalui karya-karyanya yang mendalam dan kritis terhadap tatanan sosial, Rousseau meninggalkan warisan pemikiran yang menginspirasi pergerakan revolusi dan perubahan sosial di berbagai belahan dunia, termasuk prinsip-prinsip dasar demokrasi modern.

Latar Belakang Kehidupan Rousseau

Mengenal Id, Ego, Superego: Rahasia di Balik Cara Kita Berpikir dan Bertindak Menurut Freud

Jean-Jacques Rousseau lahir dari keluarga sederhana. Ibunya meninggal saat ia masih bayi, sementara ayahnya, seorang tukang jam, membesarkannya hingga usia sepuluh tahun sebelum meninggalkan Jenewa karena persoalan hukum. Kesepian dan kesulitan hidup membentuk karakter Rousseau yang penuh kontemplasi. Dalam masa mudanya, ia kerap berpindah-pindah pekerjaan, dari pelayan hingga penyalin musik.

Namun, titik balik dalam hidupnya datang saat ia pindah ke Paris dan mulai bergaul dengan para intelektual Pencerahan, termasuk Denis Diderot. Di sinilah karier filsafat Rousseau mulai bersinar.

Pemikiran-Pemikiran Revolusioner

Mengenal Ali Moertopo Sang Loyalis Utama Soeharto

Salah satu karya paling monumental Rousseau adalah “The Social Contract” (Kontrak Sosial) yang diterbitkan pada tahun 1762. Dalam buku tersebut, ia mengemukakan konsep terkenal: “Manusia dilahirkan bebas, tetapi di mana-mana ia berada dalam belenggu”. Rousseau mengkritik sistem monarki absolut dan menekankan pentingnya kehendak umum (general will) sebagai dasar kekuasaan yang sah.

Pemikiran ini menjadi inspirasi kuat bagi Revolusi Prancis (1789), bahkan hingga kini mempengaruhi pemikiran politik modern. Prinsip-prinsipnya tentang kebebasan, kedaulatan rakyat, dan pemerintahan berdasarkan kontrak sosial masih menjadi fondasi banyak konstitusi di dunia, termasuk Indonesia.

Halaman Selanjutnya
img_title
Soeharto Rupanya Pernah Merencanakan Putrinya Untuk Menggantikan Dirinya Sebagai Presiden